Jakarta – Ramai persoalan antigen bekas beberapa waktu lalu di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara. Akhirnya sejumlah jajaran direksi Kimia Farma Diagnostika (KFD) dipecat.
Langkah tegas itu diambil oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir setelah dilakukan beberapa penilaian secara terukur yang berlandaskan good corporate governance. كونكر بوكر Pasalnya, kasus yang terjadi itu memang menjadi polemik sehingga menurunkan kepercayaan masyarakat ditengah pandemi yang berlangsung.
Erick menambahkan, semua BUMN telah terikat pada nilai yang dijunjung oleh Kementerian BUMN. Menurutnya, kasus antigen bekas telah bertentangan dengan nilai-nilai tersebut.
“Setelah melakukan pengkajian secara komprehensif, langkah (pemberhentian) ini mesti diambil. Selanjutnya, hal yang menyangkut hukum merupakan ranah dari aparat yang berwenang,” kata Erick dalam keterangan tertulis, Minggu (16/5/2021). ألعاب تربح أموال حقيقية 2022
“Karena memang sudah tak sejalan dengan core value tersebut, maka tidak memandang siapa dan apa jabatannya, maka kami persilakan untuk berkarier di tempat lain,” kata Erick.
Erick pun menjelaskan, ada kelemahan secara sistem yang membuat kasus antigen bekas dapat terjadi. افلام عن الخيول Hal ini berdampak luas bagi kepercayaan masyarakat.
Menurut Erick, sebagai perusahaan yang memberikan layanan kesehatan rasa kepercayaan yang diperoleh dari kualitas pelayanan menjadi hal yang tak bisa ditawar.
“Akumulasi dari seluruh hal tersebut membuat kami berkewajiban untuk mengambil langkah ini. Ini bukan langkah untuk menghukum, tapi langkah untuk menegakkan dan memastikan bahwa seluruh BUMN punya komitmen untuk melayani, melindungi, dan bekerja untuk kepentingan masyarakat,” kata Erick.
Saat ini, auditor independen sedang bekerja juga untuk memeriksa semua lab yang ada di bawah Kimia Farma. (*am)