Berdasarkan berbagai curhatan teman saya, banyak dari mereka yang minder memiliki usaha jualan pulsa. Mulai dari mereka yang pernah melakoni sendiri, maupun dari mereka yang sekadar mendengar dari pengalaman orang lain.
Jika sepengalaman saya, memang sih keuntungan jualan pulsa itu nggak seberapa, apalagi jika modalnya sedikit dan sepi pelanggan. Selain itu, keadaan usaha akan menjadi semakin buruk ketika ada pelanggan yang utang dan tak kunjung membayar. Oleh karena kedua faktor itulah, banyak teman-teman saya minder menjadi penjual pulsa.
Namun, saya nggak menyalahkan jenis usahanya. Menurut saya, apa pun jenis usahanya, jika dilakoni dengan tepat, maka akan mendapatkan keuntungan yang memuaskan. Bahkan menjadi penjual pulsa yang bermodal sedikit sekalipun.
Saya sendiri salah seorang penjual pulsa yang hanya bermodal ratusan ribu rupiah di awal usaha. Namun, beberapa bulan kemudian modal tersebut berlipat ganda hingga jutaan rupiah. Padahal, lokasi penjualan saya bukan dipusat keramaian, bahkan dikampung saja.
Berdasarkan pengalaman saya, penyakit paling utama dari jualan pulsa itu adalah pelanggan yang utang tapi ruwet membayar.
Coba bayangkan, keuntungan pulsa itu hanya sekitar seribu dan maksimal empat ribu rupiah. Itu saja empat ribu rupiah hanya didapatkan dari penjualan paket internet. Sedangkan untuk keuntungan penjualan pulsa maksimal tiga ribu rupiah saja.
Nah, jika ada pelanggan yang utang pulsa sepuluh ribu saja, yang harganya dua belas ribu dan untungnya maksimal dua ribu, maka potensi kebuntungan yang akan didapatkan sekitar sepuluh ribu sendiri. Lah, banyak buntungnya daripada untungnya, bukan?
Oleh karena itu, bagi kalian yang hendak maupun sedang memiliki usaha jualan pulsa, saya punya sedikit tips untuk mengatasi pelanggan yang suka utang ini.
#1 Bersikap tegas
Tegas di sini bukan berarti nggak memperbolehkan semua pelanggan untuk utang, nggak manusiawi itu namanya. Bisa-bisa malah mengurangi akreditas daya tarik si penjual itu sendiri di mata masyarakat. Namun, bukan berarti juga harus jadi penjual pulsa yang gampang digobloki sama pelanggan sendiri, hingga pelanggan memiliki utang yang menumpuk.
Utang, sih, boleh-boleh saja asalkan si penjual pulsa harus tegas menetapkan waktu jatuh tempo pelunasan pembayaran pulsa yang dibeli pelanggannya. Kalau saya sendiri, untuk pembelian di bawah lima puluh ribu akan saya beri waktu seminggu untuk pelunasan pembelian pulsanya. Sedangkan untuk pembelian di atas lima puluh ribu, maka akan saya beri waktu sedikit agak lama, sekitar dua minggu untuk pelunasan pembelian pulsanya.
Si penjual sendiri harus tegas untuk menagih utang ketika memang sudah tiba jatuh temponya, meskipun si pelanggan adalah teman atau keluarga sendiri. Pasalnya, usaha jualan pulsa kalian bukanlah panti jaminan sosial yang dengan sukarela membagi-bagikan rezeki.
#2 Pahami karakteristik si pengutang
Kalau si pengutang adalah mereka yang memiliki tipikal selalu tepat waktu melunasi utang pulsanya, maka nggak masalah memberikan utang berulang-ulang. Nah, yang masalah adalah si pengutang adalah tipe orang yang ruwet, maka jangan sekali-kali memberi utangan banyak melebihi lima puluh ribu, atau bahkan memberi utang berkali-kali. Itu namanya si penjual pulsa masuk ke lubang kebodohan yang sama.
Kalau boleh saya sarankan, lebih baik nggak usah memberi utang kepada orang yang semacam jualan pulsa kalian. Bilang saja kepada orang ruwet ini bahwa saldo kalian kosong atau alasan etis lainnya.
#3 Jangan sesekali memberi utang kepada orang yang nggak dikenal
Kalau sampai penjual pulsa melakukan ini, itu namanya bunuh diri atas usahanya sendiri, apa pun alasannya. Lha wong dengan orang yang dikenal saja sering nggak kunjung dibayar, kok malah memberi utang orang yang nggak dikenal? Lantas nanti bagaimana nagihnya?
Nggak usah berharap si pembeli nggak dikenal ini seorang wali atau sejenisnya, deh, yang ketika kalian memberi utangan kepada orang nggak kenal tersebut, maka kalian akan mendapatkan keberkahannya. Bukannya saya anti-agama atau bagaimana, namun nyatanya dikehidupan ini banyak penipu yang berkeliaran tak terlihat, bahkan berjubah agama.
Sebagai penutup, ada sedikit pesan dari saya kepada kalian yang hendak maupun sedang jualan pulsa bahwa ada kalanya kita berbaik hati kepada pelanggan dengan tupoksi yang pas dan dengan masa tertentu seperti memberi persenan di momen tertentu. Namun, ada kalanya juga kita harus tegas dan selektif kepada pelanggan. Bukannya berlagak pelit, melainkan berusaha bijak sesuai takarannya masing-masing dalam berwirausaha.
Dilansir dari mojok.co
Mohammad Maulana Iqbal, Terkadang sedikit halu.