“Don’t want to close my eyes. I don’t want to fall asleep. ‘Cause I’d miss you baby. And I don’t want to miss a thing. ‘Cause even when I dream of you. The sweetest dream will never do. I’d still miss you baby. And I don’t want to miss a thing.” Itulah penggalan lirik lagu I Don’t Wanna Miss a Thing – Aerosmith, jadi soundtrack utama film Armageddon yang diliris pada 1998 lalu.
Bruce Willis yang berperan sebagai Harry Stamp, diceritakan dimintai bantuan oleh NASA (National Aeronautics and Space Administration). Ia bersama dengan kawan-kawannya yang merupakan penggali minyak dalam laut, harus meledakkan asteroid yang akan menghajar bumi. Jika tidak berhasil, jelas kiamat akan segera tiba. Film yang sangat heroik bukan?
Walau sekedar film, namun itu cukup menginspirasi anak-anak tahun 80-an dan 90-an. Bisa jadi perihal inilah yang membuat bocah tua kaya raya seperti Sir Richard Branson dan Jeff Bezos, berusaha mewujudkan misinya untuk berdarmawisata ke angkasa luar. Motif yang jarang digali media-media di Amerika sana.
Tidak mudah untuk mewujudkan mimpi ke luar angkasa, sebagaimana tidak mudahnya lulusan University Purdue dan University of Southern California yang bernama Neil Armstrong menjadi manusia biasa pertama berjalan di bulan. Bocah-bocah tua milyader dunia itu, seakan-akan merendahkan catatan 900 penerbangan konvensional dibumi milik Armstrong.
Tetapi apalah arti semua itu, karena baik Sir Richard dan Jeff adalah penikmat jalan-jalan, yang sudah bosan jika hanya terbang pada ketinggian 4009 kaki di udara. Toh Neil Armstrong tak perlu khawatir atas upaya dua milyader tersebut. Sejauh ini Sir Richard bersama pesawat roketnya, hanya berada di ketinggian 282.000 kaki dari bumi.
“Saya telah memimpikan momen ini sejak masih kecil. Tapi jujur saja, tidak ada yang bisa mempersiapkan anda untuk memandang bumi dari angkasa luar,” ungkapnya usai mengangkasa. Ia tidak sendiri saat menaiki roket Unity, ada Dave Mackay dan Michael Masucci yang bertindak sebagai pilot serta tiga karyawan Virgin Galactic-nya.
Itu sich biasa saja! Karena apa yang dilakukan Jeff Bezos bersama roketnya, New Shepard, berhasil mewujudkan mimpi Wally Funk. Nenek yang dulunya merupakan instruktur penerbang perempuan pertama, di pangkalan militer Amerika. Jeff juga membawa saudaranya yakni Mark Bezos, serta Oliver Daemen yang kabarnya adalah mahasiswa Utrecth University di Belanda.
“Ini adalah hal terbaik yang pernah saya alami. Saya sangat menyukainya. Saya tidak sabar untuk pergi lagi,” ungkap sang nenek. Kalian tak usah khawatir, kabarnya nenek Wally Funk sebelum diajak gratis oleh Jeff. Telah menghabiskan dana sebesar Rp 2,9 miliar atau 200 ribu dolar AS. Untuk membeli tiket penerbangan ke angkasa bersama suborbital Virgin Galactic milik Sir Richard Branson, pada 2010 lalu. Namun tidak jelas kapan nenek Funk akan diterbangkan.
Kesuksesan mengangkasanya New Shepard, jelas membungkam kritik yang mendera Bezos. Ia dianggap membuang uang sia-sia, terkait proyek ambisiusnya. Orang-orang menginginkan agar Jeff membayar gaji karyawannya atau dipergunakan untuk membantu melawan krisis perubahan iklim global. Jujur hal ini bikin bingung, mereka semua itu apanya Jeff Bezos, kok berani-beraninya ngatur keuangan orang lain.
Usai meluncur diangkasa selama 10 menit dan 10 detik. Pendiri Amazon itu nampak stylish saat mengenakan topi koboi, ketika turun dari pesawat angkasa. Bagaimanapun ia tetap pebisnis ulung, tiada penerbangan yang gratis, kalaupun ada itu hanya sekedar penerbangan yang disubsidi dari hasil pemasukan di masa mendatang.
“Kami perlu memindahkan semua industri berat, semua industri yang menghasilkan polusi ke luar angkasa. Dan menjaga bumi sebagai permata yang indah dari planet, seperti sekarang ini,” terangnya. Ini bukan sekedar membuka tour and travel dengan plang nama “Blue Origin”.
Pada ujung jalan lain, nampak Elon Musk terus berjuang menggapai mimpinya, yakni membawa seluruh umat manusia ke planet Mars.Lewat perusahaan SpaceX, dengan pesawat luar angkasa bernama Starship. Ia yakin semua akan bertransmigrasi ke Mars, walau tak mudah. “Perjalanan ini tidak nyaman. Ini perjalanan yang panjang. Anda mungkin tidak akan kembali hidup-hidup. Kami tidak akan menyuruh siapapun pergi. Relawan saja,” ujar Elon Musk.
Sekedar mengingatkan pada seluruh manusia bumi. Kal-El alias Clark Kent, atau yang kita kenal sebagai Superman. Dibuang ke bumi oleh Jor-El ayahnya dengan menggunakan roket, sesaat sebelum planet Krypton tempat aslinya hancur lebur. Ia ditemukan dan dibesarkan oleh pasangan suami istri, Jonathan Kent dan Martha Kent.
Kini lelaki asal Krypton itu, sehari-hari bekerja sebagai reporter di The Daily Planet, plus malamnya nyambi bekerja di Arusmahakam.co. Semoga Sir Richard Branson, Jeff Bezos, dan Elon Musk, dapat segera bertemu dengannya. Agar dapat berembuk soal kehidupan lain diluar bumi. (Jun)