Opini

Pandemi Berakhir? Kukar Menyambut Bangkitnya Sektor Pariwisata

Akhmad Arief*

Dua tahun lebih wabah COVID-19 berlangsung, membuat seluruh mobilitas terbatas dan dikurangi. Adanya pembatasan mobilitas membuat seluruh kegiatan dilakukan dari work from home. Dampak dari pembatasan sosial memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap beberapa sektor dan salah satunya sektor pariwisata.

Dalam beberapa waktu terakhir adanya angin segar yang dengan penurunan kasus COVID-19 di Kutai Kartanegara. Angin segar dari penurunan trend pandemi virus corona memberikan tanda-tanda kebangkitan pada sektor pariwisata di penghujung akhir tahun ini.

Walaupun trendnya mulai melandai, diharapkan memasyarakat tetap selalu waspada dan mengatinsipasi gelombang ketiga. Selama ini Kukar terkenal dengan kota wisata yang kaya akan sumberdaya. Namun harus kita akui wisata yang ada saat ini masih bertumbuh, tetapi secara kasat mata masih terlihat berjalan di tempat. Oleh karena itu perlu adanya revitalisasi pariwisata secara komprehensif.

Kehadiran sektor pariwisata tidak perlu diragukan lagi. Sektor pariwisata merupakan pilar ekonomi, hal itu dikarenakan mendatangkan wisatawan berbagai daerah dan penyedia lapangan pekerjaan. Sektor pariwisata tidak dapat berdiri sendiri. Tidak bisa dipungkiri sektor ini perlu melibatkan banyak orang agar tetap bertumbuh dan berkembang.

Beberapa waktu terakhir masyarakat lokal bersaing untuk mencari dan mengembangkan potensi yang ada ditempatnya. Masyarakat mengembangkan potensi yang ada ditempatnya tidak hanya terfokus pada nilai komersil. Melainkan masyarakat mengembangkan potensi wisata yang disekitarnya dengan memperhatikan unsur estetika pemandangan, budaya, dan sosial.

Transisi wisata ke ekowisata saat ini sangat penting dilakukan. Saat ini telah terjadinya pergeseran wisata yang dulunya datang berlibur untuk melakukan rekreasi, sekarang wisata tidak hanya untuk berekreasi saja, namun dan juga dapat menikmati pemandangan alam dan juga bisa berbaur dengan masyarakat lokal. Sehingga wisatawan yang datang bisa menikmati wisata berbasis kesehatan, pendidikan, lingkungan dan budaya.

Baca juga:  Manusia Beragama Dalam Pelestarian Lingkungan Hidup

Perlu adanya strategi untuk membangkitkan gairah pariwisata, dan salah satunya upaya yang perlu dilakukan adalah sinergitas dan kolaborasi antara akademisi, pengusaha, pemerintah, komunitas dan media. Setiap bidang mempunyai tanggung jawab masing-masing untuk berkontribusi di sektor pariwisata. Secara garis besar stakeholder memberikan kontribusi di bidangnya masing-masing seperti akademisi sebagai konseptor dengan menghasilkan kajian-kajian yang relevan untuk menjawab problematika.

Pengusaha berperan sebagai investor yaitu memberikan akses seperti modal, penyedia lapangan kerja dan lain-lain. Pemerintah sebagai pemangku kebijakan untuk mengeluarkan peraturan, perizinan, dan berbagai kebijakan lainnya. Komunitas dalam hal ini adalah masyarakat sekitar yang dilibatkan sebagai jembatan antara berbagai stakeholder dan lain-lain. Media dalam hal ini berperan sebagai branding desa tersebut untuk menarik wisatawan datang berkunjung dan masih banyak lainnya.

Sektor pariwisata di kukar saat ini masih banyak potensi untuk dikembangkan. Pengembangan sektor pariwisata tidak bisa dilakukan oleh suatu komunitas tertentu, namun perlu adanya partisipasi dari stakeholder lainnya. Dengan adanya partisipasi diharapkan menjawab tantangan pariwisata saat ini dan bisa memberikan rasa keamanan, kepercayaan dan kenyamanan kepada wisatawan yang berkunjung.

Penulis merupakan mahasiswa Magister Pertanian Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

Related Articles

Back to top button