Opini

Seni Hidup Santai dan Menikmati Momen

Manusia sebagai makhluk sosial memang terlahir untuk tetap terhubung dengan orang lain. Ditambah dengan munculnya media sosial dan internet, hal ini jadi semakin mudah.

Tapi terkadang berkat media sosial juga, membuat kita terlalu overwhelmed atau kewalahan akan tren-tren baru yang selalu muncul. Ini yang membuat munculnya istilah fear of missing out atau disingkat FOMO.

FOMO adalah istilah dari perasaan cemas dan panik saat ketinggalan sesuatu yang sedang tren. Seolah-olah mereka dikejar oleh tren terkini dan tak mau dicap kuper.

Perasaan takut tertinggal inilah yang bisa berbahaya bagi kesehatan mental karena merasa tidak pernah cukup akan sesuatu.

Namun, FOMO bisa ‘dilawan’ dengan JOMO. Kedua istilah ini seperti dua sisi koin dari sikap manusia menghadapi tren.

Apa itu JOMO?

JOMO atau joy of missing out merupakan sebuah perasaan senang dan kepuasan diri serta bisa menikmati situasi saat ini, tanpa perlu cemas mengikuti tren-tren terbaru.

Mereka sudah cukup dengan yang telah dimilikinya saat ini dalam hidupnya, sehingga mereka lebih fokus dan bebas melakukan apa yang ia senangi, alih-alih fokus mengikuti tren yang sedang terjadi. how long after treatment of ivermectin am i contagious

Manfaat menerapkan JOMO

Mereka yang bisa menerapkan JOMO dalam kehidupan cenderung lebih tenang tanpa perlu cemas melewatkan kesenangan bersama orang lain.

Karena sudah menikmati hidup dengan tenang, ini membuat seseorang tidak perlu menunjukkan sesuatu pada orang lain mengenai apa yang telah dilakukan dan tidak merasa perlu untuk mendapat pengakuan dari orang lain. ivermectina cx

Tak ada rasa ingin pamer hanya untuk mendapat pengakuan di media sosial atau dalam suatu lingkaran pertemanan. You being you, diri kita sudah memiliki cara senangnya sendiri.

Baca juga:  Menghemat Pemakaian Elpiji Adalah Sumbangsih Emak-Emak Untuk Bangsa Ini

Namun bukan berarti menerapkan JOMO harus menjadi anti sosial dan menghilang dari keramaian hidup.

Cara menerapkan JOMO dalam keseharian

– Bertahap untuk mengurangi aktivitas di media sosial

Jika digunakan dengan baik, media sosial sangat bermanfaat. Namun terkadang kehadirannya bisa menjadi toxic yang dapat memicu FOMO dan perasaan negatif seperti kecemasan berlebih. Mengurangi bermain di media sosial jadi pilihan tepat untuk ini.

– Mencoba berlatih mindfulness

Karena di tengah kehidupan yang bergerak cepat dan sangat sibuk, mindfulness sangat dibutuhkan dalam menerapkan JOMO.

Mindfulness merupakan bentuk meditasi yang melatih seseorang untuk lebih fokus pada situasi sekitar. Tidak perlu terburu-buru dalam hidup, coba ambil jeda dan nikmati hidup di masa ini.

Coba nikmati rasa sepi, berpikir sebelum berbicara, baca buku hingga tamat, hingga menikmati terjebak kemacetan sebagai momen untuk merenung. ivermectina gotas por kilo

– Jangan menjadi ‘Yes Man’

Agar JOMO bisa diterapkan dengan baik, kamu harus mampu belajar berkata tidak pada apapun yang tidak sesuai dengan kondisi hatimu. Karena tidak semua harus diikuti.

Terkadang, menolak suatu ajakan merupakan bentuk penghargaan besar kepada diri sendiri. Sisakan waktu untuk me-time, dan lakukan kegiatan yang kamu senangi.

Jika tidak ingin ikut nongkrong, bilang saja tidak bisa ikut. Bahkan dalam menanggapi chat dan telepon, bilang saja sedang tidak ingin diganggu.

Pada dasarnya, penerapan joy of missing out ini adalah bagaimana kamu bisa memilih dan memilah waktu, emosi, dan tenaga yang seharusnya menjadi prioritas utama. Tidak ada keharusan untuk selalu mengikuti tren.

Dengan menerapkan JOMO, bukan berarti kamu tidak kekinian, namun kamu mampu bahagia dan mencintai diri sendiri tanpa perlu validasi orang lain. (Ely)

Related Articles

Back to top button