Opini

Peran Budaya Islam Dalam Pembangunan Yogyakarta

Penulis : Muhammad Rio Saputra

Yogyakarta adalah provinsi yang sangat mansyur untuk namakota yang sekaligus pusat dari provinsi daerah istimewaYogyakarta.yaa perlu diakui Daerah Istimewa Yogyakarta adalahsalah satu daerah yang memiliki keisitimewaan dibandingprovinsi lain. Dengan kepala daerah seorang raja,Yogyakartamenjadi tempat yang sangat banyak dikunjungi. Banyak sekaliwisatawan daerah atau lokal maupun asing berkunjung kedaerahistimewa ini hanya sekedar untuk melihat budaya yang masihdipegang teguh oleh masyarakat yogya. Selain itu Yogyakarta juga memiliki julukan yang familiar yaitu kota pelajar,denganbegitu banyak pendatang dari penjuru nusantara yang tinggaldikota gudeg ini.

Berbicara tentang budaya islam didalam sejarah kota yang bernafaskan islam ini,Yogyakarta memiliki salah satu SejarahKerajaan Mataram sebagai Kerajaan Islam, melalui pejanjianGiyanti (1755) yang dimana  melahirkan Keraton Yogyakarta sebagai bagian sejarah Islam di Mataram. Pengaruh Islam dalammasyarakat Yogyakarta dapat dijelaskan melalui teori budaya. Budaya jika ditinjau dari struktur dan tingkatannya dapatdijelaskan bahwa Islam sebagai subculture yang tidakbertentangan dengan culture Jawa yang dimana sebagaikebudayaan induk, menjadikan Islam dapat diterima masyarakatJogyakarta sebagai agama yang benar. Nilai-nilai Islam telahmenyatu dengan nilai-nilai kehidupan masyarakat Yogyakarta, sehingga banyak cara berpikir dan tindakan yang dilakukancenderung bernafaskan Islam. Hal ini dapat ditunjukkan melaluiseni, sastra, kegiatan sosial dan prinsip hidup yang diyakinimasyarakat Jogyakarta.

Just information Sejarah masuknya Islam di Yogyakarta berawaldi abad ke-16. Masuknya Islam ini ditandai oleh salah satu kesultanan Islam di Indonesia yakni Kesultanan Mataram. Kerajaan ini dulunya memiliki pusat di Kotagede. Dahulu, Kesultanan Mataram dibagi menjadi Kesultanan Surakarta Hadiningrat dan Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat karenaadanya perjanjian Giyanti. Setelah terbagi, KerajaanNgayogyakarta dipimpin oleh Pangeran Mangkubumi yang kemudian mempunyai gelar Sultan Hamengku Buwono I.Islamditerima secara perlahan dan mempengaruhi kehidupanmasyaarkat Yogyakarta. Tokoh yang menyebarkan agama Islam adalah Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga mengajarkan agama Islam menggunakan adat atau kebiasaan setempat. Salah satumedia penyebaran agama yang dilakukan oleh Sunan Kalijagaadalah wayang dengan menambahkan cerita bertema Islam.

Baca juga:  Tongkat Literasi Warisan Andi Amir

Penyebaran agama Islam bertambah pesat seiring denganmeluasnya wilayah Kerajaan Mataram Islam pada saatpemerintahan Panembahan Senopati sehingga mencapai Pati, Kediri dan Pasuruan. Pesatnya perkembangan Islam di KerajaanMataram yang berpusat di Kotagede inilah yang merupakancikal bakal berdirinya Daerah Istimewa Yogyakarta.Adanyakerajaan Islam di masa lalu tentu memberikan beberapa warisanbudaya bernuansa Islami. Contohnya adalah bukti warisankebudayaan Islam di Yogyakarta:Warisan budaya Kraton yang menjunjung tinggi sikap halus dalam bertata karma,Keberadaanpihak Kraton sebagai pendukung dan pelindungagama.Bangunan-bangunan bersejarah bernuansa Islami sepertiMasjid Gedhe Kauman, Masjid Agung Kotagede, Masjid Pakualaman, dan Keraton Yogyakarta.

Dan bertepatan pada sabtu 17 september 2022 kemarin,sayaalhamdullilah berkesempatan untuk mendatangi salah satu situskerajaan islam yang berada diyogyakarta,masjid gedhe mataramnamanya yang dimana masjid ini adalah masjid tertuadiyogyakarta melihat dari gaya arsitektur nya yang dimana lebihkecondong masjid kuno joglo dan tiang penyangga berasal darikayu jati menjadi ikonik di masjid ini,tidak lupa didepan masjid gedhe mataram ini  terdapat pintu gerbang yang bercorakanhindu dan terdapat juga wajah besar didepan sana yang banyaksekali memiliki filosofi yang saya rasa sangat dalam maknanya.

Lagi lagi just Information,wkwkwk. Masjid kota gedhe iniadalah hasil dari campuran gaya islam dan hindu yang dimanapada waktu itu sebelum masjid gedhe mataramdibangun,pendirinya ialah Danang Sutawijaya Atau panembahansenopati pada tahun 1587,singkat cerita beliau dulu sebelummembangun masjid ini beliau banyak sekali mengalamikeraguan didalamnya karna apa? Karna lokasi sebelumpembangunan masjid ini adalah hutan belantara yang cukup luasdulunya.

Jadi beliau sempat meminta wejangan atau nasihat kecil dengantokoh agama islam yakni sunan kalijaga untuk membangunsebuah kerajaan,dan sunan kalijaga pun memberikan nasihatbahwa bangun pemukiman didalam hutan yang ada 2 pohonberingin besar yang kutanam.

Selesai mendengar nasihat tersebut danang sutawijaya langsungpergi kehutan yang dimana terdapat 2 beringin besar,dan darisekian lamanya mencari akhirnya alhamdullilah beliau dapat danlangsung dibabat untuk dibuat pemukiman dan kerajaan.

Baca juga:  Kita Shalat Di Mana ?

Melihat penduduk islam membuka pemukiman baru kelompokhindu pun turut antusias untuk ikut juga kala itu,membantudanang sutawijaya untuk membangun pemukiman disekitarmasjid. Dan ternyata tidak jauh  disekitar masjid terdapat mataair yang tidak pernah kering dan hal ini membuat kelompokhindu pun akhirnnya menetap dipemukiman baru danangsutawijaya ini.

Setelah membuat pemukiman beliau juga membuat kerajaan(yang sekarang ini namanya masjid gedhe mataram),beliaumembuat kerajaan dibantu oleh penduduk setempat,setelahbebebrapa tahun kemudian beliau menjadikan kerajaan tersebutsebagai tempat peribadatan umat islam.dan disini lah mulai nyatoleransi antar umat beragama islam dan hindu.

Mulai dari membantu pembangunan masjid yang dimanakesepakatanya ialah bahwa kelompok agama islam fokuspekerjaan nya ke masjid dan kelompok hindu fokus pekerjaanyake gapura atau gerbang selamat datangnya.

Didepan masjid terdapat gerbang dan ukiran wajah besar yang dibangun oleh kelompok hindu terdapat salah satu filosofi yang sangat familiar didengar oleh masyarakat sekitar yaitu tentangukiran wajah besar didepan,sebagai penolak bala kata juru kuncidisana.

Penulis merupakan mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta), salah satu mahasisa yang menjalani pertukaran mahasiswa di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.

Related Articles

Back to top button