IKUTI PKM, DKP3A PAPARKAN PROYEK PEKA GENDER
PEKA Gender Berfokus Pada Pada Peningkatan IPG Dan IDG Melalui Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG)
arusmahakam.co, Samarinda – Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kalimantan Timur (Kaltim) mengikuti Pelatihan Kepemimpinan dan Manajerial (PKM), di gedung LAN RI, Kamis (10/11/2022).
59 orang menjadi peserta yang terdiri dari sejumlah pemerintahan kabupaten/kota dan provinsi. Mulai dari Sulawesi Barat, Selatan, Papua, Kaltara hingga Kaltim.
Kepala DKP3A Kaltim Nuryani Sorayalita menjelaskan kegiatan ini merupakan prasyarat untuk pejabat jabatan esselon II. Semua peserta yang hadir diminta untuk presentasi dan menampilkan proyek perubahan yang dianggap berguna untuk masyarakat. DKP3A sendiri menampilkan program PEKA Gender.
“Untuk PEKA sendiri harapannya ada peningkatan atau sensitif terhadap hal yang berkaitan dengan gender,” katanya, Kamis (10/11/2022).
PEKA Gender sendiri adalah singkatan dari Strategi Peningkatan Anggaran Responsif Gender Kaltim. Salah satu program DKP3A yang berfokus meningkatkan kualitas dan peran perempuan dalam pembangunan, terutama dalam hal penganggaran.
Sistem ini muncul lantaran masih adanya kesenjangan gender dalam pembangunan. Kondisi ini dapat dilihat dari rendahnya nilai Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG). Indikatornya adalah tingginya tingkat tindak kekerasan anak dan perempuan, serta tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Selain ujian presentasi, para peserta juga diminta untuk membuat mini expo dengan menampilkan proyek yang menjadi unggulan OPD mereka. Soraya menambahkan dalam mini expo tersebut pihaknya telah menampilkan karya terbaik.
“Alhamdulillah kami masuki tahap akhir ujian proyek perubahan tersebut, semoga kami bisa mendapat hasil yang terbaik,” harapnya.
Soraya sendiri merupakan bendahara dari angkatan PKM II ke-XIV. Sementara Irfan Taufik menjadi presiden angkatan XIV KPM II.
Irfan menerangkan setiap peserta memertanggungjawabkan semua proyek perubahan yang dipresentasikan kepada penguji dan mentor.
“Yang dipresentasikan tergantung masing-masing peserta. Misal Balikpapan ada Sigap, DKP3A ada PEKA Gender dan lainnya,” tuturnya.
Semua proyek perubahan tersebut ditampilkan di mini expo. Irfan juga berharap proyek perubahan tersebut bisa punya makna. Atau bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya.
Terpisah, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi berharap semua hasil tersebut bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
“Ini semua penting dan perlu dikembangkan untuk kemajuan masyarakat,” ucap Hadi yang hadir sebagai mentor tersebut. (adv/bos/DKP3A)