SEKOLAH JADI TARGET SOSIALISASI UPTD PPA MELAWAN BULLYING
Dalam Kurun Waktu 2016-2020 KPAI Telah Menerima Aduan Dari 480 Anak Yang Menjadi Korban Bullying Di Sekolahnya.
arusmahakam.co, Samarinda – Perbuatan perundungan atau bullying kini menjadi perhatian serius. Sebab dampak yang ditimbulkan sangat merugikan. Melihat itu, sosialisasi terkait bahaya dan antisipasi bullying terus digalakkan.
Lingkungan pendidikan menjadi target sosialisasi anti bullying. Sebab, bullying di lingkungan pendidikan hingga kini masih sering terjadi. Berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada tahun 2022, setidaknya ada 226 kasus kekerasan fisik, termasuk perundungan. Bahkan dalam kurun waktu 2016-2020 KPAI telah menerima aduan dari 480 anak yang menjadi korban bullying di sekolahnya.
Koordinator Tim Psikolog UPTD PPA Kota Samarinda, Ayunda Rahmadani mengatakan jika sosialisasi anti bullying memang perlu dilakukan. Hal itu guna memberikan pemahakan terkait dampak dan bahaya bullying. Terkait sosialisasi di lingkungan Pendidikan, pihaknya pun turut melaksanakan di setiap sekolah di Samarinda.
“Untuk upaya menekan bullying tentunya ada, di DP2PA itu kan ada bidang pemenuhan hak anak juga. Pencegahan terhadap kekerasan untuk anak-anak itu, kami juga sering melalukan sosialisasi ke setiap sekolah, saya sendiri juga ikut melakukan sosialisasi. Mulai dari SD, SMP dan SMA,” terangnya.
Sosialisasi yang diberikan pun tak hanya menyasar ke pihak murid saja. Pihak guru juga diberikan pemahaman terkait bullying. Termasuk kembali mengingatkan jika antisipasi tindakan bullying sejatinya telah tertuang dalam Permendikbud 82/2015 tentang Pencegahan Dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.
“Kami juga sempat sosialisasi dengan guru BK SMP dan SMA se-Kota Samarinda, pembahasannya tentang bullying. Jadi bagaimana sekolah itu menjadi satuan Pendidikan yang bebas dari bullying. Itu juga mengacu pada permendikbud 82/2015,” tukas Ayunda.
Sejalan dengan Ayunda. Kasi Tindak Lanjut UPTD PPA Kaltim, Mirza Alfian mengatakan jika pihaknya juga kerap melakukan sosialisasi terkait bullying di lingkungan pendidikan. Sebab, jika bullying terus terus terjadi khususnya di lingkungan Pendidikan, maka akan berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia (SDM) yang notabene menjadi penerus bangsa.
“Untuk sosialisasi terkait bullying Kepala UPTD PPA Kaltim juga turut ke sekolah-sekolah sebelumnya. Memang dampak dari bullying ini sangat merugikan. Jika pun ada korbannya tentu kami berikan terapi trauma healing,” singkatnya. (adv/dys/DKP3A)