BERAU DITAWARI GABUNG KALTARA, ALASAN HISTORIS DAN GEOGRAFIS MENJADI ALASAN UTAMA

Bupati Berau: Sementara biarkan semuanya berproses. Kita lihat saja

arusmahakam.co, Samarinda – Kabupaten Berau disebut mendapat tawaran untuk bergabung ke Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang kepada para awak media. Berbagai janji pun terus disampaikan Gubernur Kaltara itu ke Berau. salah satunya Berau akan menjadi Ibu Kota Kaltara.

Zainal Arifin mengatakan ajakan bergabung merupakan ide dan gagasan yang didasari pada sejarah terbentuk Provinsi Kaltara dimana Kabupaten Berau menjadi salah satu dari daerah suksesor terbentuknya provinsi Kaltara.

“Ajakan bergabung adalah gagasan karena awal terbentuk Kaltara adalah Tarakan, Berau dan Bulungan. Berau ini dulu masuk sebagai suksesor,” kata Zainal.

Menurut Zainal Arifin, jika Berau bergabung ke Kaltara maka pelayanan ke masyarakat akan lebih cepat. Sebab dari Berau ke Bulungan lebih dekat hanya membutuhkan waktu sekitar 2 jam, jika dibandingkan Berau ke Samarinda yang memakan waktu sekitar 12 jam.

Menanggapi tawaran tersebut, Bupati Berau, Sri Juniarsih belum bisa memberikan jawaban.

“Sementara biarkan semuanya berproses. Kita lihat saja,” jelasnya.

Meski demikian, ia memastikan tetap mempertimbangkan keuntungan dan kerugian yang didapat dari bergabung ke Kaltara. Sri juga menjelaskan bahwa Berau memang memiliki sejarah terhadap pembentukan provinsi Kaltara.

“Jadi memang Berau dengan Kaltara punya sejarah panjang, yang memang cikal bakal pendiri itu, satu diantaranya Berau. Namun ketika dulu sudah terjadi Kaltara, ada beberapa pertimbangan yang menjadikan Berau hanya mendukung, tetapi belum bergabung,” Jelasnya.

Sementara itu Gubernur Kaltim, Isran Noor menanggapi santai tawaran berulang dari Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang ke Berau agar pindah provinsi. Isran Noor bahkan menyerahkan keputusan untuk tetap di Kaltim atau pindah ke Kaltara itu ke warga Berau.

“terserah saja. Kita ini kan rakyat yang mengatur. Rakyatnya (Berau) mau atau enggak,” Tukas Isran. (bos/ed/amc)