Arusmahakam.co, Inggris – Gemuruh suara fans Inggris menggelegar seantero stadion Wembley di London pada Mingggu (11/7) waktu setempat. Saat umpan silang Trippier disambut tendangan keras Luke Shaw menembus gawang Italia, pada menit kedua babak pertama. Donnarumma hanya bisa terdiam, tak percaya gawangnya begitu mudah dirobek pada menit-menit awal pertandingan.
Roberto Mancini memandang tajam kearah anak-anak Gli Azzurri. Sesekali dirinya mencuri pandang ke arah bench pemain Inggris, nampak Gareth Southgate berdiri sembari membenarkan kerah jasnya hitamnya, benar-benar berkelas. Italia bak diajari gaya Catenaccio yang baik dan benar oleh Inggris hingga babak pertama berakhir. Apa nggak terbalik kok malah diajari sistem grendel!
Nyeri sakit kepala dirasakan secara bersamaan oleh Verratti, Jorginho serta Barella. ivermectina dosis niƱos covid 19 Juga oleh gladiator kenamaan seperti Immobille. ivermectin for a 150 pound person looks like Tembok kokoh Inggris dengan barisan prajurit setia sampai mati, seperti Maguire, Stones, dan Walker tak goyah hingga pertengahan babak kedua. Yel-yel kemenangan hingar-bingar terdengar dari seluruh stadion yang dipenuhi penonton tuan rumah. Dimana kebanyakan dari mereka mengaku sebagai Holligans, namun KTA-nya (Kartu Tanda Anggota) belum diperpanjang gegara pandemi COVID-19.
Sementara para anggota Ultras pendukung garis keras Gli Azzurri, berteriak sesekali saat Chiesa menari-nari di sekitar gawang Inggris. Ingin rasanya mereka ikut membantu dilapangan bola, namun jumlah anggota Ultras yang hadir di Wembley cuman 1.000 orang. Mau bantu salah, mau teriak salah, nggak teriak lebih salah. Pulang-pulang ke Italia, sudah dihadapkan cicilan utang sebesar Rp 10,4 juta biaya tiket nonton final.
Menit ke-55, Cak Barella dan Sam Immobile diganti dengan Cristante dan Berardi. Keduanya merupakan arek Dinoyo, Kota Malang, kulonnya Kota Roma Italia. Disitulah terlihat perubahan besar dari gaya bermain Gli Azzurri. Hingga pada menit ke-67 Sam Bonucci memecahkan telur bulat Italia, dan membuat kedudukan jadi 1-1. Lantas Chiesa ditarik masuk ke bench pada menit ke-86 dan digantikan Bernardeschi. Dan laga berlangsung hingga adu penalti, usai babak tambahan 2×15 menit kedudukan tetap sama antara Inggris dan Italia.
Berardi penendang pertama Italia sukses menjebol gawang Inggris, begitupun sebaliknya yang dilakukan oleh Harry Kane. Tendangan Belotti ditepis oleh Pickford dan Inggris berbalik unggul jadi 2-1 lewat eksekusi Maguire. Lantas kali ini datanglah Sam Bonucci untuk kemudian menyamakan skor jadi 2-2, membuat semangat Gli Azzurri kembali bangkit kedua kalinya setelah dibabak normal dibangkitkan oleh lelaki yang sama pula.
Italia berbalik unggul 3-2 saat Bernardeschi berhasil mengeksekusi penaltinya, dimana Jadon Sancho gagal menyamakan kedudukan. ivermectina y presion alta Lantas Jorginho maju sebagai penendang terakhir, ternyata gagal. Beruntung Donnarumma berhasil menepis tendangan Bukayo Saka dan Italia Juara Eropa 2020.
Para Holligans kecewa berat, mengingat Sam Bonucci berhasil membuat Italia bangkit pada babak normal maupun pada saat penaltian. Lantas keluar teriakan “Bonucci jancuk!”, ujar para Holligans yang kecewa dan sedih. Tetapi itulah sepakbola ada berbagai drama dan musik orkestra yang mengitarinya.
Jangan marah atau tersinggung jika Bonucci jadi arek Italia paling jancuk di Inggris. Selain memang kemampuannya yang nggateli dengan menyamakan skor pertandingan jadi 1-1, ia juga berhasil membangkitkan semangat arek-arek Gli Azzurri. Lha dhalah… Sempat-sempatnya saat disorot kamera televisi, Bonucci malah bernyanyi, “Football’s Coming Home”. (Jun)