Butuh
Suatu hari seorang investor bertemu dengan Kades Belayan sambil keliling melihati kondisi Desa yang tenyata mayoritas pekerjaan sebagai petani setelah melihat hal tersebut Investor ingin memberikan bantuan cangkul bagi masyarakat desa tersebut . Tetapi, Investor ingin mengetahui berapa petani yang membutuhkan cangkul.
Investor : Saya mau memberikan bantuan untuk masyarakatmu, sebelumnya saya harus tahu dulu berapa petani yang butuh cangkul.
Kades (mikir stumat) : Lalu jewab tidak ada yang butuh cangkul, segalanya butuh asli.
Investor (bingung) : Bukannya masyakarakatmu mayoritas bertani masa tidak butuh cangkul ??
Kades : Butuh mereka asli segala, tidak ada yang butuh cangkul.
Investor : @#@%&*&%$#%#@
Akhirnya investornya bingung dan tidak mengerti dengan jalan pikiran pak kades mau dikasih bantuan malah katanya tidak butuh.
Cerita diatas adalah kesalah pahaman yang Haqiqi dimana kata “Butuh” bagi investor berarti yang diperlukan, sedang bagi kades kata “Butuh” berarti Jenis Kelamin Laki-laki (dalam bahasa kutai).
Makaseh dah baca sanak nyambung apa ndiknya kita sambung-sambungkan aja mun ndak ketawa jangan ditahan-tahan takut selalu, kesah ini fiktif maha sanak lain kesah nyata pupus kesah salam butuh asli. Wkwkwkwk