Dangdut, Kemungkinan Besar Obat Alternatif COVID-19
Oleh: Temposo Tebor*
Tiada terasa dua tahun lebih, virus corona singgah di negeri ini, nusantara tercinta. Banyak sekali berita lurus sampai berita miring yang hilir mudik tentang virus ini dan sekitarnya.
Virus aneh ini belum ada obatnya, yang ada hanya bisa dicegah. Mulai dari 3M, 5M sampai ke PPKM. Berbagai macam cara dicoba dan tidak sedikit memakan korban.
Banyak pakar yang berspekulasi tentang pencegahan virus ini, pakar dadakan pun banyak. Ada yang pakai jamu, ada yang pakai obat, ada yang ke dokter, ada yang ke dukun.
Beberapa hari lalu di kantor tempat saya bekerja, terjadi perdebatan sengit antara Nike dan Mustadi. Nike salah satu milenial penyuka musik dangdut modern, sementara Mustadi adalah fans Bang Haji Rhoma sejati.
Nike menganggap musik Bang Rhoma itu sudah ketinggalan zaman, jujur hanya dia yang berani bersikap kayak gitu sama seorang raja. Sedang Mustadi yang bukan wasit one pride ini, menganggap musik dangdut modern sudah kebablasan. la ivermectina sirve para la sarna
“Apa itu lagunya segala hamil duluan telat 3 bulan, beda lah sama lagu lagu Bang Haji yang bermakna,” kata Mustadi dengan lantang. how long does ivermectin cream take to work
Saya hanya jadi penengah perdebatan dua penggila musik dangdut tersebut. Dari kejadian itulah saya berfikir, bahwa bisa saja dangdutlah jawaban dari pertanyaan kita terhadap pandemi yang terjadi beberapa tahun ini.
Saya pun jadi salah satu pakar dadakan. Mungkin sudah pernah ada yang mendengarkan musik dangdut selama pandemi, tetapi masih kena Corona. Bisa jadi kegagalan itu diakibatkan, dosisnya atau waktu asupan dangdutnya yang kurang.
Kapan waktu terbaik menikmati dangdut? Jam setengah enam sore. Menurut pakar hormon pada jam itu, kortisol lagi naik-naiknya. Sehingga harus disalurkan dengan dangdut. ivermectina 6 mg comprimidos precio Itulah jadi alasan utama, apabila kita tertidur di jam tersebut badan kita menjadi lemas. Lalu bagaimana dengan lagunya?Apakah lagu Bang Haji yang banyak melodinya? Atau Iis Dahlia yang mendayu dayu? Atau jangan-jangan dangdut koplo berbahasa jawa yang lagi naik daun? Semuanya boleh. Tinggal disesuaikan dengan keadaan waktu, itu saja.
Apalagi beberapa waktu lalu panutan saya, Master Deddy Corbuzier terkena virus ini juga. Padahal kurang sehat apalagi beliau itu. Makanan bergizi, olahraganya ampun-ampun. Jadi dangdut ini boleh dicoba sebagai alternatif. Sekalipun gagal, setidaknya happy. Happy yang hakiki.
Seperti ungkapan Bang Nala Arung salah-satu pedangdut, eh Nahkoda Kapal di Sungai Mahakam. “Hidup harus seperti lagu dangdut. Walau nestapa, yaa… harus tetap goyang”.
NB : Penulis merupakan vokalis yang bercita-cita jadi masinis, namun dihajar kenyataan jadi Bankir yang optimis.