Kukar, arusmahakam.co – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) Kukar mengapresiasi workshop membatik yang dilakukan Persit Kartika Chandra Kirana Dim 0906 Kukar.
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari bekerjasama dengan Komunitas Sahabat Tuli Tenggarong untuk membuat batik tulis. Kegiatan ini menjadi rangkaian dalam memperingati Hari Batik Nasional tahun 2023.
Selama tiga hari para anggota Persit diajarkan membuat pola, menggambar langsung menggunakan canting hingga pewarnaan. Sebanyak enam kelompok dibentuk dan masing-masing membuat pola dengan ciri khas dan filosofi gambar sendiri.
“Hari ini inisiatif dari Kodim 0906 Kutai Kartanegara sangat sangat baik sekali, dengan memanfaatkan momen ini dan melatih ibu-ibu Persit bekerjasama dengan sahabat disabilitas, menghasilkan enam motif yang luar biasa, sehingga tim juri saja kebingunggan melihatnya,” jelas Sekretaris Diskop UKM Kukar, Thaufiq Zulfian Noor, Senin (2/9/2023).
Dirinya menyebut dengan waktu singkat yakni tiga hari saja, para anggota Persit sudah mampu menghasilkan karya yang luar biasa. Apalagi jika terus dilatih maka bisa lebih menghasilkan karya yang semakin baik.
“Kami dari pemerintah dalam hal ini dari Dinas Koperasi dan UKM mengapresiasi dan meminta untuk terus melatih dan menghasilkan ide-ide kreatif, karena batik itu adalah tuangan ide kreatif yang dituliskan dan dijadikan pakaian,” tambahnya.
Pihaknya juga siap membantu dalam mempromosikan karya batik ini agar produk ini bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas.
Sementara itu Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Dim 0906 Kutai Kartanegara, Wulan Jeffry Satria menggandeng pelatih dari Sahabat Tuli Tenggarong, karena memang sudah mahir dalam hal batik tulis. Karena kedepannya ini menyongsong berdirinya IKN, Persit Kartika Chandra Kirana dari Kodim 0906 ini berharap bisa berperan serta dalam mengenalkan budaya lokal dan memajukan UMKM Kutai Kartanegara.
“Kami bisa belajar banyak dalam tiga hari itu cukup singkat dan hasilnya luar biasa,” ucapnya.
Pembuatan batik ini diperlombakan di masing- masing kelompok. Dirinya mendapat saran dari para dewan juri bahwa motif yang dibuat ini bisa dipatenkan hak ciptanya.
“Semoga batik ini tetap menjadi khas dan menjadi kebanggaan kita semua dan bisa memajukan dari Persit 0906 Kutai Kartanegara. Memajukan batik terutama batik has Kutai Kartanegara,” pungkasnya (adv/diskominfokukar/far)