AdvetorialNews

Dua Syarat Presiden Jokowi Datang ke Muktamar NU

Oleh: Didik Suyuthi*

“Presiden akan datang dengan dua syarat; pertama, yang hadir tidak boleh lebih dari 600 orang. Kedua, Muktamar NU harus jadi model kegiatan massa dengan tanpa ada peningkatan kasus Covid-19,” kata Sekretaris Panitia Nasional dr. Syahrizal Syarif dalam rapat penyampaian update terakhir persiapan Muktamar ke-34 NU di gedung PBNU, Rabu, 15 Desember 2021.

Mendengar kabar ini, saya bersyukur lega tapi juga menghela nafas panjang. ارقام الحظ لبرج العقرب Syukur Alhamdulillah, karena kepastian kehadiran Presiden berarti juga menyangkut kepastian waktu dan tempat pelaksanaan Muktamar. Kalau toh ada beberapa titik konsentrasi kegiatan Muktamar, setidaknya informasi dari Pak Syahrizal ini memastikan satu tahapan; yakni tempat dan waktu pembukaan Muktamar.

Saya menghela nafas panjang merespon dua syarat yang ditetapkan. Syarat pertama mengenai kehadiran, saya kira tidak terlalu susah. Sebagaimana dipaparkan Pak Syahrizal, panitia bakal mengaturnya dengan menyiapkan beberapa layar lebar di spot-spot yang ditentukan di Universitas Malahayati, Universitas Lampung, dan UIN Raen Intan Lampung. Ini agar peserta dan muktamirin tetap bisa dengan khidmat, menyimak rangkaian acaranya melalui siaran langsung tanpa harus berbondong-bondong ke lokasi pembukaan di Lampung Tengah.

Syarat kedua-lah yang menurut saya agak lumayan berat. Terlebih, selang beberapa jam setelah penyampaian kabar dari Pak Syahrizal ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengkonfirmasi masuknya Omicron ke Indonesia, varian baru Covid-19 yang disebut-sebut lima kali lebih cepat tingkat penularannnya dibanding varian sebelumnya. لعب القمار عبر الانترنت

Tetapi apapun, Bismillah. Bismillah dengan sebuah optimisme! Insya Allah, NU bisa. Pernyataan kesiapan Seksi Kesehatan dr Fariz Malvi Zamzami Zein merespon syarat kedua ini, menguatkan optimisme saya.

dr. Fariz menjelaskan, selama sebulan terakhir, pihaknya sudah berkoordinasi maraton dengan semua stakeholder kesehatan. Termasuk dengan Satgas/Dinkes Provinsi dan Kabupaten. Ada sekurangnya 120 nakes dan sekitar 500 relawan kesehatan dan duta prokes disiagakan.

Baca juga:  Pemprov Harus Pastikan Pasokan Pangan Masyarakat

Ada lima skenario disiapkan. Menyesuaikan standar protokol kesehatan, skenario pertama, semua peserta dan panitia sebelum tiba di arena telah terlebih dulu registrasi online. Dalam registrasi ini, semua stakeholder Muktamar diharapkan telah melengkapi diri dengan peduli lindungi, dan sudah divaksin.

Skenario kedua, apabila dalam pemeriksaan terdapat peserta yang belum divaksin, tim kesehatan menyiagakan venue khusus layanan vaksin di tempat. Demikian juga dengan screaning swab antigen dan atau PCR. Secara umum syarat perjalanan baik darat maupun udara bisa memastikan bahwa seluruh muktamirin yang berangkat dari luar kota telah selesai melakukan tes usap antigen untuk perjalanan darat, dan atau PCR untuk perjalanan udara.

“Kami akan adakah lapis screaning untuk ini. Kalau dokumen syarat perjalanannya masih berlaku, atau di PeduliLIndungi-nya sudah clear berarti oke, kita loloskan,” urai Wakil Ketua Lembaga Kesehatan PBNU ini.

dr. Syahrizal Syarif (kedua dari kiri) saat menghadiri salah-satu acara NU.

Skenario selanjutnya, bekerjasama dengan tim kesekretariatan, dr. Fariz telah mengatur agar  tempat validasi registrasi online dan meja registrasi manual dipendar dan bedakan. Ini untuk memastikan tidak terjadi kerumunan.

Sentra registrasi utama di Gedung Serba Guna Unila, dilengkapi dengan sarana cuci tangan, hand sanitizer, relawan pantau jaga jarak, dan gratis masker.

Skenario berikutnya, apabila dalam evaluasi kinis ditemukan data muktamirin yang positif Covid-19, tim nakes juga telah bekerjasama dengan Dinkes Provinsi dan Dinkes Kabupaten. ربحك Dalam hal ini telah disiapkan dua skenario penanganan. Untuk mereka yang tanpa gejala atau gejala ringan, disiapkan lokasi karantina di Unila. Untuk mereka yang membutuhkan penanganan lanjut akan langsung dirujuk ke RS rujukan pemda setempat.

“Fasilitas ruang karantina kami juga bedakan untuk misalkan yang dari daerah dan yang teman-teman PCI. Khusus di UIN Raden Intan, kami juga siagakan Klinik dan Mini ICU. Tetapi harapan kami mudah-mudahan semuanya ini tidak terpakai alias sehat semua,” urai dr. Fariz.

Baca juga:  Subandi Apresiasi Kerja Bapenda

Prinsipnya, Muktamirin diimbau taat dan disiplin protokol kesehatan. Tetap tenang dan bahagia selama mengikuti Muktamar. Vasilitas dasar lainnya yang juga disiapkan oleh tim kesehatan, jika terdapat peserta yang jatuh sakit, jauh hari tim juga telah berkoordinasi dengan Dinkes setempat untuk memastikan kemudahan penggunaan BPJS bagi yang memiliki.

Tim kesehatan dan nakes melibatkan berbagai stakeholder seperti LKNU, Arsinu, PDNU, Mahasiswa kedokteran, dan NU medical student association, yang terdiri dari para dokter, perawat, dan praktisi kesmas.

Tak cukup disini, tim kesehatan juga telah berkordinasi dengan satuan pengamanan baik Pagar Nusa maupun Banser untuk juga bersama-sama bertindak sebagai duta protokol kesehatan. Duta Prokes dari Pagar Nusa dan Banser ini ditugaskan untuk memastikan protokol kesehatan tetap dipatuhi mulai dari tempat muktamirin menginap, tempat makan, hingga ruang persidangan dan ruang pleno.

“Pastikan Duta Prokes ini dengan sopan terus mengingatkan kepada semuanya, kecuali sedang makan dan merokok, masker harus dikenakan. Bagi yang tetap membandel bisa dikasih tindakan terukur. Ingat ya, Muktamar kita kali ini tidak biasa,” demikian akhir kata dr Syahrizal.

*Wakil Ketua Lembaga Ta`lif wan Nasyr Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTN PBNU)

Related Articles

Back to top button