arusmahakam.co, Samarinda – Pola asuh orang tua menjadi peran penting dalam kehidupan anak. Jika salah asuh maka anak bisa saja terjerat atau bermasalah dengan hukum.
Tenaga ahli psikolog klinis Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kaltim, Ira Mayangsari menjelaskan jika orang tua menjadi tokoh utama dalam pembimbingan karakter anak.
“Jadi peran orang tua itu sangat penting bagi anak, jika pola asuh yang salah maka anak yang akan menjadi korbannya,” ucapnya.
Anak yang bermasalah hukum menjadi salah satu yang mencuri perhatian Ira. Menurutnya, permasalahan ini terjadi akibat adanya pola asuh kurang tepat dan perhatian yang minim dari orang tua.
“Anak yang bersangkutan hukum itu biasanya muncul pada anak yang jarang mendapatkan perhatian dari orang tuanya. Jadi, anak itu bisa dikelola sebenarnya jika orang tua memberikan batasan-batasan tertentu. Tapi kalau orang tuanya selalu sibuk dan tidak pernah mengajak mengobrol, memberikan perhatian ke anak serta tidak memberikan pola pengasuhan yang kuat jadi ya anak akan berbuat apa saja yang dia mau tanpa adanya batasan tertentu,” jelasnya.
Pandangan itu pun sejalan dengan kasus anak bermasalah dengan hukum yang ditangainya beberapa waktu lalu. Dimana, anak bermasalah hukum rupanya memang tidak mendapatkan perhatian yang cukup.
“Seperti kasus yang saya tangani ada anak yang mencuri hingga 30 kali, dan itu bukan atas kemauannya sendiri melainkan atas perintah. Kebetulan anak itu butuh uang juga, karena orang tua tidak memberikan (uang) serta tidak melakukan pengawasan,” imbuhnya.
Atas dasar itu, Ira meminta agar para orang tua dapat memberikan perhatian yang cukup pada anaknya. Sebab, kesalahan yang dilakukan anak di bawah umur adalah kesalahan orang tua juga.
“Jadi kuncinya anak di bawah umur itu adalah peran orang tua. Jika ada kesalahan pada anak di bawah umur, itu juga berarti kesalahan orang tuanya, karena masih di bawah pengasuhan orang tua,” tutupnya. (adv/dys/DKP3A)