Awal mulanya anak ini adalah anak seorang kiai yang amat disegani di kampungnya. Dia amat keturutan karena kedudukan ayahnya (karena kiai di kampung sangat dihormati. Banyak warga yang sering datang membawakan makanan, uang, logistik dan lain sebagainya).
Lalu ketika menginjak dewasa anak ini merasa kesulitan hidup mandiri. Dia memasuki masa kuliah, jauh dari orang tua nya.
Namun cerita selanjutnya jauh melenceng dengan awal kisah anak ini.
Pada waktu kuliah dia mempunyai banyak teman (karena dia asyik, suka bergaul dan suka banget nonton film p*rno…hahaha). اين يلعب رونالدو الان Inilah yang menjadikannya mempunyai banyak teman, karena setiap harinya dia selalu mempunyai film baru (filmnya selalu up-to date..hahaha).
Tapi walaupun begitu, dia cukup pintar (beruntung sih lebih tepatnya, mungkin karena jampi-jampi dan mantra dari ayahnya). Dia masuk jurusan hubungan Internasional, FISIP UI (hwuuuh… keren nggak tuh). Dia selalu diikuti temen-temen cewek dan cowoknya (pastinya yang pengen minta pilem bok*pnya lah… hihihihi).
Nah…saat menariknya, waktu si Gus ini (sebut saja begitu,kan anaknya kyai..yah mwskipun suka banget sama film bok*p, gelar gusnya tidak akan luntur) lagi asyik2 nonton sendirian di WC.
“jroo***T…..”
“Waduh…. duh… tembus. Berabe nih, mana nggak bawa The CIMP lagi…
Ntar pasti pada diketawain temen-temen nih, huufffttt…” (hahaha.. gaya ngomong orang luebay di Facebook). Lalu dia keluar WC dengan menutupi celananya yang basah itu,secara gitu kan.
Seketika itu, teman-temannya merhatiin celana yang ditutup2in itu sambil ngecengin…
“Ahahahaha … Gus Mesum..!!! habis ngapain Gus, kok celananya ditutup-tutupin rapet segala. Habis ekstase yaa..hhaaha”
Sambil nyengir Gus Mesum menjawab, “Iya nih…hehehe.. gak bawa The CIMP juga,, parah…”
“ Hahaha… apaan tuch The CIMP….??” tanya teman2 nya.
“Waahhh…. masak nggak tau sih, The CIMP tu kan bahasa gaulnye under wear/ asal dari kata semp*k..hahaha(sambil melipat mulut, menirukan gaya lekong atau banci ngomong…hehe). Kalian gimana sih, nggak gaul banget deehhh….”(uwwweeekkk… lama-lama jadi lekong beneran nih,,hahahaha)
Lalu Gus Mesum dengan malu2 masuk kelas… (yaahh,,, pastinya sambil diliatin cewek2 dah, kan dia habis kebocoran..hehe).
Lain ceritanya, ketika Gus Mesum ini pernah membaca buku agama Hindu (aneh sih sebenarnya, anak HI kok baca buku agama Hindu..hehehe). Dia membaca buku tentang ajaran Hindu Sekte Sakti, atau dikenal dengan sebutan Tantra-kiri, ajarannya yakni mengajarkan tentang “Lima M”, yaitu madya (minuman keras), mamsa (makan daging), matsya (makan ikan), madhu (makan yang manis-manis), dan maithuna (persetubuhan). Dan prakteknya, sejumlah laki-laki dan perempuan mengadakan pertemuan rahasia pada malam hari. Hubungan seks mempunyai arti yang sangat penting dalam sekte Sakti ini. Ia pun berpikir dalam benaknya,
“Ini adalah ajaran agama yang seru…hahaha” (hmm.. viktor–vikiran kotor– Gus Mesum secara terpelihara menyeru…hehe)
“Andai saja ajaran agama Islam seperti ini, pasti tidak ada hukum zina dan hukum haram, bagi pelakunya, karena ini memang sebuah ajaran agama.”
Sambil melirik orang-orang yang berseliweran di kampus.
Dengan usilnya, Gus Mesum membayangkan bahwa setiap cewek dan cowok di kampus berpasangan melakukan s*x. Mereka sambil berkata,
“Kami dengan senang hati dan suka rela bersembahyang kepada Tuhan.
Ini tak bisa disalahkan, karena ini adalah ajaran agama. العاب تكسب فلوس ”
“Gimana menurut kalian, seru nggak?hehehe”
Selain cerita konyol dan mes*m. Gus Mesum juga pernah mengalami ke-galau-an hati(cia cia cia…kayak orang aja, ada galau segala.. J). Yakni ketika dia mengutarakan perasaan kepada wanita yang ia cintai.
Jadi begini ceritanya.
Dia iseng ngirim sms ke sebuah nomor seorang cewek, yang baru saja dia minta dari temennya — ia sendiri belum tahu seperti apa orang nya- (aneh kan, ya begini lah Gus Mesum.hehehehe) dan nomor itu menanggapi nya. Sms-an pun berjalan cukup lama-(berhari-hari, berbulan-bulan, tapi nggak nyampe bertahun-tahun kok, hehehe). mereka sms-an mengalir bagai air got belakang kos yang mengalir berirama setiap hari, hingga pada suatu saat, Gus Mesum merasa nyaman dan fall’n love (yeeee,,,hahaha).
“Hmmm… cewek ini pendiam, asyik, pinter, ke-ibu-an (wwuuuiihhh… sok tau, haha).Kelihatannya orangnya baik, nggak neko-neko.
Gimana ya , kalo aku jadi suaminya? (waalaah… ngarep banget,,
Padahal Gus Mesum belum pernah melihat gadis itu, tapi dia sudah berpikiran jauh, yakni kalau-kalau gadis itu menjadi istrinya…( waalaahh,,, terlalu jauh boss..hehe).
Akhirnya hari raya tiba, Gus Mesum maen ke rumah gadis itu. Tapi belum sampai dia duduk di kursi (ruang tamu), dia ditelpon orang tuanya untuk segera pulang. Jadi Gus Mesum hanya bertemu sekali dengan gadis itu, itu pun belum ngomong dan tidak bertatap muka langsung. (huuh… kasihan,,hehe).
Selang beberapa bulan, Gus Mesum berniat mengutarakan perasaannya.
Lalu, Gus Mesum menelepon gadis itu,
“Assalamualaikum, aku selama ini merasa nyaman dan nyambung saat berkomunikasi denganmu. Aku merasa aneh kalo lama tak sms kamu. Mungkin kangen atau rindu, aku tak tahu, aku sayang sama kamu seperti ibu menyayangi anaknya, mau kah kau menjadi kekasihku? Kalau tidak mau, ya selingkuhan juga tidak apa-apa.”
Gadis itu belum sempat menjawab, tiba-tiba telepon tak tersambung (signal lemah).
Setelah itu, ada sms masuk di hand phone Gus Mesum. Yang isinya.
“Aku tak tahu, aku harus jawab apa. Tapi yang jelas, aku hanya menganggapmu sebagai teman. Aku merasa kaget ketika kau mengatakan itu. Dan sejujurnya aku tidak ingin pacaran dulu… aku ingin mengejar cita-citaku dulu..jadi maaf ya..sekali lagi maaf.”
Seketika itu, Gus Mesum bingung dan merasa aneh (mungkin merasakan-yang sering disebut “galau”). Gus Mesum sempat berpikir,
“Cewek bilang tidak ingin pacaran, karena yang mengajaknya (pacaran) adalah orang yang tidak ia sukai. Coba saja kalo yang mengajaknya adalah orang yang ia sukai. Pasti ia akan bilang mau.”
Namun, ia juga menyangkal pikirannya sendiri,
Bahwa, “tidak semua wanita menolak untuk pacaran, karena tidak menyukai. Namun ada alasan lain yang membuat wanita itu menunda perasaannya untuk pacaran atau berbagi rasa. Dan mungkin itu tidak bisa dijelaskan kepada pria…”
Nah, pendapat Gus Mesum yang terakhir ini, yang mungkin bisa di nilai lebih bijak dalam menyikapi keputusan seorang wanita yang tidak mau pacaran.
Jalan cerita Gus Mesum ini belum selesai, karena Gus Mesum belum selesai kuliah, juga masih ingin mewujudkan cita-citanya…. ملاعب اليورو 2024