Sebuah aliran yang kemudian dikenal dengan aliran Hakekok Balatasuta mencuri perhatian publik. Dengan menganut aliran ini, belasan orang di Pandenglang Banten terpaksa diamankan polisi karena menggelar ritual aneh, mandi bersama baik laki-laki dan wanita.
Tidak hanya laki-laki dan wanita, dalam video yang sempat direkam warga, juga terdapat anak-anak. Total ada belas orang terdiri dari lima orang perempuan, delapan orang laki-laki dan tiga orang anak di bawah umur.
Keenam belas orang ini sering terlihat mandi bersama tanpa busana di penampungan air di area kebun sawit milik PT. GAL di Kecamatan Cigeulis. Mereka menggelar ritual keagamaan dengan mandi bersama dan Seorang di antara mereka tampak memimpin jalannya ritual. ivermectin italia
Dikabarkan, Polres Pandeglang mengamankan 16 orang diduga penganut aliran sesat mengadopsi dari aliran Hakekok pada Kamis (11/3) sekira pukul 10. wholesale ivermectin 1 injectable 50ml 00 WIB. Penangkapan ini berawal dari laporan masyarakat yang merasa resah dengan aktivitas atau ritual yang sering mereka lakukan..
Seorang pemimpin aliran kepercayaan yang diduga sesat atas nama Arya (52 tahun), warga Kampung Polos, Desa Waringin Kurung, Kecamatan Cimanggu, juga turut diamankan petugas. ivermectin for pregnant goats
Dari hasil interogasi sementara, diduga pimpinan aliran sesat tersebut telah mengajak jamaahnya untuk mandi secara bersama-sama tanpa mengenakan busana.
“Betul saat ini sudah kami amankan dan mereka sedang menjalani pemeriksaan di Polres Pandeglang,” ungkap Kapolres Pandeglang AKBP Hamam Wahyudi.
Pihak kepolisian diketahui mengadakan rapat dengan Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) serta bersama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk membahas hal tersebut.
MUI Pandeglang: Aliran Hakekok menyimpang!
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pandeglang Hamdi Ma’ani, menyebut sebelumnya telah melakukan pembinaan terhadap penganut ritual aliran Hakekok Balakasuta. Hamdi Ma’ani melanjutkan, kembali munculnya aliran itu di luar sepengetahuan pihak terkait.
“Memang sebenarnya sudah dibina oleh tokoh masyarakat, oleh MUI dan sudah kondusif. Namun kemarin muncul kembali di luar sepengetahuan kami,” ujarnya, Jumat (12/3/2021) dilansir dari Bantennews.co.id
Menurutnya pula, ajaran tersebut sudah menyimpang dari ajaran Islam. Karena itu harus ada pembinaan yang intensif agar mereka kembali ke jalan yang benar.
“Adapun ritual seperti itu adalah ritual yang tidak dibenarkan oleh agama dan harus dibina oleh kita,” ucapnya.