Arusmahakam.co, Kukar – Melihat Kota Raja Tenggarong dengan sudut pandang mata elang ternyata amat elok nian, terlebih saat sunyi di tengah malam dengan gemerlap lampu yang tak hanya didominasi lampu jembatan namun juga lampu pada tiap-tiap pemukiman warga.
Duduk disamping Ifan Faisal Lany (38) Sang Penerbang Drone, jurnalis arusmahakam.co melihat caranya menerbangkan alatnya itu, dan mata lantas menatap layar gadget dengan takjub. Terlihat jelas bagaimana tangkapan kamera yang terpasang pada drone, membuat kota ini nampak kecil sekali. Lantas drone bergerak ke arah barat menuju suatu kawasan tempat dimana puluhan tahun lalu, kami berdua mengharu-biru yakni Sekolah Menengah Umum Negeri 1 (SMUNSA) Tenggarong.
“Semua kata rindumu semakin membuatku tak berdaya, menahan rasa ingin jumpa. Percayalah padaku akupun rindu kamu. Ku akan pulang, melepas semua kerinduan yang terpendam. Jangan katakan cinta, menambah beban rasa. Sudah simpan saja sedihmu itu, ku akan datang,” suara vokal Ari Lasso yang terdengar dari soundsystem, membuat larut pada kenangan masa itu.
Ifan kemudian mengarahkan kembali dronenya menuju ke lokasi awal penerbangan di mulai, drone kecil tersebut nampak berada dekat dengan jarak 3-4 meter di depan kami. Tak lama keempat baling-baling yang memutar kencang perlahan terhenti, lantas perbincangan berlanjut dengan aktivitas penerbang drone dari Kutai Kartanegara itu.
Ditanya sejak kapan tertarik dengan drone, Ifan menerangkan saat ia menemani kawannya yang memiliki drone – Phantom III pada event Erau beberapa tahun lalu. لوس أنجلوس غلاكسي Di Stadion Rondong Demang dimana ketika itu hadir Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H. Laoly. Jelas sekali begitu keren drone yang terbang mengambil angle gambar pada perhelatan tersebut.
“Pertama kali belajar menerbangkan drone, jelas dipinjami kawan. Namun patut diingat untuk para pemula, sebelum itu saya sudah mencoba simulasi dengan berbagai macam tutorial dari berbagai macam sumber dan didampingi profesional tentunya,” terangnya sembari mempersilahkan arusmahakam.co menyeruput kopi hitam.
Secara teknis penggunaan drone, sama halnya dengan menggunakan unit RC (Remote Control, red) pada pesawat tanpa awak. Yang berbeda adalah pada segi regulasi, fungsi, serta spesifikasi drone yang dipergunakan.
Untuk saat ini penggunaan dronenya tidak saja sekedar mengambil gambar video dari udara, namun penggunaan drone ternyata lebih luas. Untuk keperluan teknis pembangunan. Walaupun belum benar-benar dimaksimalkan, namun untuk sementara telah berjalan sesuai dengan progres pekerjaan yang dilakukannya.
“Untuk sementara baru saya pergunakan pada perencanaan dan pengawasan pembangunan di beberapa pekerjaan konstruksi. Untuk ruang lingkup pekerjaan selama ini, saya fokuskan di area Kabupaten Kutai Kartanegara,” jelasnya.
Regulasi drone sendiri ada beberapa, mulai dari ketinggian dibatasi sejauh 500 meter oleh semua pabrikan drone merek DJI untuk semua jenis tipe unitnya. Area bandara terdapat 4 ring zona larangan terbang, untuk izin terbang di zona larangan terbang harus menghubungi otoritas bandara, baik via telpon maupun email.
Regulasi lainnya, terkait fasilitas strategis juga menjadi zona larangan terbang drone. كازينوهات اون لاين Semisal di pangkalan militer maupun objek vital nasional. Bahkan di beberapa fasilitas strategis biasanya terdapat Jammer (pemblokir sinyal, red), sehingga drone dengan otomatis kehilangan kendali saat melintasinya.
Walaupun saat ini Ifan sang penerbang drone baru mempergunakan kemampuannya untuk dokumentasi dan pemetaan guna menunjang proses pekerjaan konstruksi. Nampaknya ia terus meningkatkan skillnya terkait fitur photogrammetry, fungsinya mirip pemetaan tapi lebih pada 3 dimensi, modeling objek benda dan area.
Ditanya soal harga sewa jasa dan alatnya, Ifan Faisal Lany menyebutkan masih standar nggak mahal-mahal amat. Selama setahun lebih ini, ia masih menggunakan harga promo untuk klien-kliennya. العاب حصان سباق Yakni di kisaran harga per baterai drone Rp. 500 ribu, dimana durasi terbang drone untuk satu baterainya diantara rentang waktu 15 hingga 20 menit.
“Itu untuk foto saja lho ya, dari hasil terbangnya. Adapun proses video dan produk pemetaan dan lain-lain, pada harga yang berbeda. Klien puas, proyek jalan, pembangunan di Kukar jadi fokus dan tuntas,” ujarnya.
Jelang wawancara usai, kami lantas saling memandang satu sama lain. Lantas kemudian tertawa terbahak-bahak, mengingat pengalaman maupun kenakalan-kenakalan pada masa remaja.
Ia berpesan pada anak-anak muda-mudi di Kukar, untuk terus berprestasi, berekspresi yang positif, dan meluangkan sebanyak-banyaknya waktu untuk belajar dan meningkatkan skill. Jangan pernah bangga pada arus negatif zaman, bangga pada prestasi-prestasi yang memukau dan tidak boleh cepat puas diri.
“Aku dulu pernah kena pasal 113 Undang-Undang Narkotika. Bangga? Tidak. Untuk itu kepada kawan-kawan muda di Kutai Kartanegara, pintar-pintar memilih kawan. Walau memang hidup itu pilihan dan cobaan hidup tentu menambah pendewasaan diri. Setidaknya jangan terjebak ambisi duniawi, karena kematian dapat menghampiri dan untuk itu kita bersiap,” ungkapnya sembari mengarahkan pandangan pada bulatnya bulan purnama. (Jun)