Opini

Inspirasi Nongkrong

Oleh: Achmad Rahmadhani*

Ngobrol dan diskusi memang enaknya ditemani dengan secangkir kopi. Ditambah dengan cemilan ringan, seperti gorengan bakwan, ubi dan tempe goreng. Atau lebih asyik lagi jika ada kacangnya.

Kalau dibayangkan tentu bukan main nikmatnya, apalagi jika ditemani dengan kawan-kawan mahasiswa dari berbagai fakultas atau jurusan.

Memang benar warung kopi tempat ngobrol yang sederhana, namun pernahkah kalian berfikir bahwa pemikiran yang dihasilkan tak sesederhana tempatnya. Jika kita berjalan-jalan ke pelbagai daerah di Indonesia bisa dapat dipastikan semua daerah punya yang namanya warung kopi. Hanya saja yang berbeda, dari sisi penyebutan dan penamaannya saja.

Di warung kopi tentu tak hanya membahas tentang cita-cita dimasa yang akan datang saja. Bahkan saya juga menemukan forum diskusi yang sangat-sangat humanis. Dari pelbagai masalah sosial, politik hingga masalah lingkungan yang sedang terjadi di daerah maupun tanah air Indonesia.

Saya bahkan menemukan beberapa sajian menarik seperti bahasa sederhana sampai bertele-tele dan narasi-narasi yang mungkin jarang terdengar. jackpot معنى Sangking maraknya ngobrol maupun diskusi di warung kopi, membuat mahasiswa, dosen maupun dari kalangan masyarakat lainnya semakin betah menikmati kopinya. كلاب السلوقي

Sebenarnya dari sudut pandang saya tidak ada salahnya jika melihat budaya nongkrong. Karena sangatlah bermanfaat jika memang benar-benar untuk bertukar pendapat.

Yang patut di koreksi, jika nongkrong atau ngumpul di warkop sampai berjam-jam bahkan sampai lupa waktu sehingga lupa akan kewajiban masing-masing yang semestinya dilaksanakan. Ini akan menjadi masalah, karena ada hal yang harus lebih diprioritaskan dalam hidup selain nongkrong berlarut-larut.

Di zaman sekarang, seperti yang kita ketahui bersama bisa dibilang di setiap warkop sudah banyak sekali menyediakan atau memfasilitasi jaringan internet super cepat tanpa membayar sepeserpun alias gratis. Yang dapat membuat kalangan mahasiswa maupun masyarakat sangat mudah menjalankan tugas nya yang berbasis internet. الباى بال

Baca juga:  Keberanian Mengakui Kesalahan, Ketangguhan Memaafkan

Saat ini yang perlu untuk dipertimbangkan ialah banyak minoritas dari pelbagai kalangan yang ada mulai dari mahasiswa, pelajar dan masyarakat yang duduk di warkop atau angkringan hanya membuang-buang waktunya saja dengan bermain game online bersama dengan rekan-rekannya.

Yang dimana seharusnya mahasiswa, pelajar bahkan kalangan masyarakat lainnya dapat mengubah pola pikirnya agar bermanfaat di kemudian hari. Jika tidak diarahkan kearah lebih positif seperti membaca buku, menulis dan mengembangkan minat bakat ini lama kelamaan akan menjadi beban bagi bangsa karena hanya menjadi sampah masyarakat saja. Kenapa saya mengatakan hal seperti itu karena budaya ini sudah membudaya di setiap warkop atau angkringan di setiap daerah.

Harapan saya semoga kedepannya budaya nongkrong di warung kopi tetap dirawat dan yang terpenting mempunyai asas kebermanfaatan di setiap kalangan yang ada terkhusus bagi kaum mahasiswa terus melahirkan ide, gagasan dan gerakan untuk membangun bangsa dan negara kedepannya lebih baik lagi

Penulis mengaku habis banyak uang di warkop, saat ini butuh donatur agar bisa nongkrong lagi.

Related Articles

Back to top button