Jokowi Indonesia Bertemu Musk Tesla Setelah Pembicaraan Nikel

Arusmahakam.co, Jakarta – Presiden Indonesia Joko Widodo bertemu dengan CEO Tesla Elon Musk pada Sabtu (14/5) di Texas untuk membahas potensi investasi dan teknologi.

Pertemuan antara Musk dan Joko Widodo, lebih dikenal sebagai Jokowi, terjadi setelah putaran diskusi tingkat kerja tentang potensi investasi di industri nikel Indonesia dan pasokan baterai untuk kendaraan listrik, kata Sekpres.

Perwakilan dari Tesla berada di Indonesia minggu lalu untuk pertemuan mengenai potensi investasi terkait baterai, kata pejabat Indonesia dan dua orang yang mengetahui pembicaraan tersebut.

Tesla tidak segera berkomentar.

Indonesia selama bertahun-tahun telah berusaha untuk mendapatkan kesepakatan dengan Tesla mengenai investasi baterai dan kemungkinan untuk perusahaan kedirgantaraan SpaceX milik Musk.

Jokowi melakukan perjalanan dari Washington, di mana ia menghadiri pertemuan para pemimpin dari Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), untuk bertemu Musk di situs peluncuran SpaceX di Boca Chica, Texas. Dia mengundang miliarder itu untuk mengunjungi Indonesia pada November.

Jokowi akan menjadi tuan rumah KTT Kelompok 20 ekonomi besar di Bali pada November. “Mudah-mudahan November,” kata Musk seperti dikutip pemerintah Indonesia.

Musk mengatakan mungkin ada ruang untuk “kemitraan dalam banyak hal, karena Indonesia memiliki banyak potensi”, kata pernyataan itu.

Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, dan Jokowi ingin mengembangkan industri EV berbasis nikel di dalam negeri – mulai dari membuat logam nikel, hingga memproduksi komponen baterai dan merakit kendaraan listrik. Di masa lalu, ia juga mendesak Musk untuk mempertimbangkan lokasi peluncuran roket di Indonesia.

Dua kesepakatan selama sebulan terakhir telah memberikan momentum baru pada dorongan Jokowi untuk mengembangkan industri terkait EV pada saat pembuat mobil global berjuang untuk mengamankan pasokan bahan baterai dan mengurangi ketergantungan mereka pada China.

Sebuah konsorsium yang dipimpin oleh LG Energy Solution Korea Selatan, pembuat baterai EV nomor 2 global, mengumumkan rencana bulan lalu untuk menginvestasikan US$9 miliar di Indonesia sebagai bagian dari kesepakatan yang akan mencakup segala hal mulai dari pemurnian nikel hingga memproduksi sel baterai di Indonesia.

Saingan LG yang lebih besar, Kontemporer Amperex Technology yang berbasis di China, pemasok Tesla, mengumumkan investasi Indonesia senilai US$9 miliar pada bulan April. (ret/idn/amc)