Opini

Keluar dari Kemiskinan Struktural, Apa Bisa?

Oleh : Nedy

Gak semua orang bisa mempraktikan slogan ‘dream, believe, and make it happen’. Kalau ada yang bisa hidup dengan mengejar mimpi atau kerja sesuai passion, maka sebagian orang lainnya cuma bisa hidup dan cari uang untuk bertahan.

Kamu pasti pernah menonton konten video orang kaya makan makanan mewah seharga jutaan rupiah. Di situ kamu berharap, bisa punya banyak uang dan bisa makan makanan mewah?

Kemudian kamu tersadar dari kenyataan. Boro-boro mau makan mewah seharga jutaan rupiah. Sehari bisa makan tiga kali di warteg pun syukur. Padahal, sudah kerja keras dari pagi sampai malam. Tapi kokgak kaya-kaya? Kamu merasa gak bisa lepas dari yang namanya kemiskinan.

Pengertian Kemiskinan Struktural

Kemiskinan struktural adalah kondisi sosial dimana masyarakat mengalami kemiskinan yang disebabkan karena struktur sosial masyarakat yang tidak membuat mereka tak bisa memanfaatkan sumber daya,fasilitas, pilihan, atau hasil jerih payah secara utuh.

Orang yang terjebak dalam kemiskinan struktural sulit keluar dari kemiskinan walaupun sudah berusaha mencari uang. Tapi, bukan berarti mereka punya mental orang miskin. Mereka gak bisa menikmati jerih payahnya sendiri dan mengubah nasib. Padahal mereka sudah kerja sekeras mungkin.

Banyak hal yang membuat orang sulit keluar dari kemiskinan seperti misalnya:

1. Keluarga dan daerah tempat tinggal

2. Kebijakan pemerintah

3. Pendidikan

4. Gender

5. Kondisi sosial dan politik

Gak sedikit anak muda Indonesia yang terjebak dalam kemiskinan struktural. Meskipun mereka tinggal di kota besar dengan segala kemudahan akses informasi dan komunikasi, bayang-bayang kemiskinan struktural gak bisa hilang. Gak jarang mereka akhirnya putus asa. Usaha apapun yang dilakukan seperti gak ada gunanya.

Baca juga:  Bagaimana Huawei Mendarat di Pusat Pergumulan Teknologi Global

Contoh Kemiskinan Struktural

Sebagai ilustrasi, Ali adalah anak sulung dari 4 bersaudara. Ia tinggal bersama keluarga besar yaitu ayah, ibu, adik-adik, serta kakek dan nenek di sebuah desa. Pendidikan yang rendah membuat Ali hanya bisa bekerja sebagai buruh tani di tanah milik orang.

Dengan pendapatannya yang pas-pasan, Ali harus menghidupi seluruh keluarga karena penghasilan ayah gak cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Uang yang dapatkannya gak pernah ia nikmati buat beli barang yang ia mau. Semuanya diberikan ke keluarga. Ali bukan gak mau maju. Tapi keadaan yang membuatnya sulit keluar dari situasi sulit tersebut.

Apakah bisa keluar dari kemiskinan struktural?

Bertahan hidup di tengah kesulitan bukan hal yang mudah buat semua orang. Keluar dari kemiskinan struktural itu sulit tapi bukan gak mungkin. Terlalu banyak faktor yang membuat seseorang bisa terbebas dari kemiskinan struktural. Bukan hanya dari individunya saja.

Tapi, optimisme tetap diperlukan tanpa melupakan realitas yang sebenarnya. Terlepas dari itu, tetaplah berusaha, gaes! Karena sebaik-baiknya bertahan, adalah berjuang.

Related Articles

Back to top button