Arusmahakam.co, Samarinda – Dinas Sosial Samarinda melakukan hearing dengan DPRD Samarinda. Dalam agenda tersebut terungkap ada 6.973 warga Kota Tepian yang masuk kategori miskin ekstrim. Hal itu sontak membuat Komisi IV DPRD Samarinda terkejut.
Merespon persoalan tersebut, Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Damayanti mengatakan, hal ini jadi persoalan serius yang mesti ditangani Pemkot Samarinda. Menurutnya pemkot harus melibatkan banyak pihak untuk bekerja sama dalam mengatasi kemiskinan tersebut.
“Intinya perlu kerja sama, baik itu eksekutif, legislatif, dan juga masyarakat luas. Seperti membuat program orang tua asuh dengan melibatkan masyarakat luas,” ucap Damayanti, Kamis, 15 Juni 2023 siang.
Selain itu memanfaatkan probebaya untuk mengentaskan kemiskinan ekstrim juga layak dicoba. Mengingat anggaran yang dikucurkan langsung kepada RT, sehingga dapat langsung menyasar masyarakat miskin yang dimaksud. Atau bisa dipakai untuk membuat pelatihan keterampilan untuk modal usaha.
“Tinggal bagaimana RT bisa peran aktif melihat masyarakat lingkungan sekitarnya. Kemudian ditetapkan program apa yang dijalankan. misalnya untuk pembelajaran anak-anak, kebutuhan pendidikan anak-anak, dan lainnya” paparnya.
“Kemudian juga bisa dianggarkan untuk pembelajaran atau pengembangan UKM. Itu kan kuga bisa menggunakan dana probebaya,” imbuh Damayanti.
Lebih lanjut Politikus PKB itu berharap kepada Pemkot Samarinda untuk bisa bekerja sama dengan menggandeng masyarakat, instansi terkait, hingga pihak swasta. Agar kemiskinan ekstrim di Kota Samarinda dapat ditekan dengan maksimal.
“Nah harapannya, yang 6000 itu kemudian menjadi fokus dari pemerintah bisa menjadi zero. Dan harapannya tidak ada lagi kemiskinan ekstrim. Tapi kan kita tidak tau nanti ke depannya bagaimana perkembangannya, harus tetap menjadi pantauan pemerintah juga,” tandasnya. (adv/bct)