Komitmen Kembangkan Olahraga Tradisional

Arusmahakam.co, Tenggarong – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar turnamen olahraga tradisional. Agenda tersebut jadi satu langkah untuk memajukan olahraga tradisional di tengah masyarakat modern saat ini.

Kepala Dispora Kukar, Aji Ali Husin mengatakan, turnamen ini sengaja digelar untuk kembali memeriahkan olahraga tradisional. Agar pegiat olahraga seperti sumpit, begasing dan belogoh bisa terus berkembang dan berkompetisi. “Sehingga ada prestasi yang dihasilkan. Termasuk dari event seperti ini,” ucap Ali Husin.

Apalagi Dispora menggelar acara ini untuk skala Kaltim. Peserta yang hadir datang dari hampir seluruh kabupaten/kota. Balikpapan, Samarinda, Kutai Timur, Bontang, Kutai Barat hingga Mahakam Ulu turut berpartisipasi. “Kami juga buka kelas untuk anak-anak dengan skala Kabupaten Kukar saja,” imbuhnya.

Tetapi tujuan utama digelarnya event tersebut adalah untuk mengenalkan lebih luas lagi olahraga tradisional tersebut. Mengingat Kukar cukup banyak memiliki komunitas pecinta olahraga tradisional tersebut. “Cukup banyak tersebar di Kukar. Komunitas olahraga tradisional ini ada di Tenggarong sendiri maupun di kecamatan lainnya,” bebernya.

Agenda ini juga jadi tolak ukur bagus bagi Komite Olahraga Rekreasi Indonesia (Kormi). Sebab dalam waktu dekat ada event Nasional di Palembang, Sumatera Selatan. Sehingga kontingen yang diambil bisa dipantau dari turnamen yang digelar tersebut. “Oleh karena itu turnamen ini sangat penting dan jadi langkah awal untuk melihat perkembangan olahraga tradisional itu sendiri,” tuturnya.

Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kutai Kartanegara mempunyai misi menjadikan olahraga tradisional sebagai muatan lokal di tingkat SD dan SMP dengan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud).

“Jadi kami berencana menjalin kerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud). Sehingga oltrad dapat diimplementasikan bagi anak-anak di SD dan SMP,” ujar Kepala Dispora Kukar Aji Ali Husni.

Salah satu upaya melestarikan olahraga tradisional ini juga melalui kejuaraan nasional seperti Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas). Yang berada dibawah naungan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kukar.

Ketua KORMI Kukar Lukman juga berharap olahraga tradisional dapat masuk dalam kurikulum muatan lokal. Terlebih di seluruh sekolah Kukar, sehingga bila ada bibit-bibit potensi di kecamatan, KORMI dapat membinanya hingga berprestasi bagi daerah.

“Karena olahraga itu tidak hanya melihat prestasi, tetapi ada hal-hal nilai budaya yang harus kita kembangkan. Hampir seluruh Indonesia itu sudah hampir tinggi geliat olahraga tradisional,” tandas Lukman. 

(adv/csr/amc)