NewsRegional

Komunitas Supir Truk dan Mahasiswa Demo Kelangkaan Solar Subsidi

Komunitas Supir Pea Dayo dan PC PMII PPU "Mafia Penimbun Solar Subsidi Harus di Tindak!"

Arusmahakam.co, PenajamPuluhan supir truk yang terhimpun dalam Komunitas Supir Pea Dayo dan Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Penajam Paser Utara (PC. PMII PPU) menggelar aksi demonstrasi di Kantor Bupati PPU Kamis (11/8/2022) siang tadi. 

Mereka mempertanyakan distribusi solar yang dilakukan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dinilai sangat menyulitkan masyarakat. Sehingga menimbulkan antrean panjang pembeli BBM solar di PPU. 

Salah satu orator aksi unjuk rasa, Said Abdilah, menyatakan bahwa ketersediaan solar subdisi yang sulit disebabkan adanya indikasi mafia solar di Kabupaten PPU.

Ketika proses teman-teman dari supir mengantri, ada yang kadang di dahulukan. Seakan pilih kasih atau mungkin ada indikasi ada hal yang kemudian memberanikan mereka membeli solar atau ada yang membackup. Itu yang kemudian kita menyebutnya dengan mafia solar,” Serunya.

Menurut Said, Pemerintah pusat telah menggelontorkan anggaran besar untuk bahan bakar solar untuk rakyat namun faktanya subsidi ini dianggap sulit didapatkan dan tidak tepat sasaran

“Solar yang jelas – jelas sudah disubsidi nyatanya tidak sampai di kantong minyak masyarakat yang membutuhkan,” tegas Said

Said yang merupakan kader PMII juga menjelaskan bahwa penyaluran Solar Bersubsidi ini tidak tepat sasarannya dikarenakan kurangnya pengamanan dan pengawasan.

diduga terjadi karena kurangnya pengamanan dan pengawasan sehingga dimanfaatkan oleh para oknum tidak bertanggungjawab.” Jelasnya.

Koordinator aksi sopir truk, Harlan mengungkapkan, sopir truk mulai geram lantaran kesulitan mendapatkan solar di SPBU.  Untuk mendapatkan solar, sopir truk harus mengantre antara tiga sampai empat hari.

“Kami dari sopir truk dan mahasiswa melakukan aksi agar pemerintah turun tangan mengatasi masalah ini,” kata Harlan.

Ia menyatakan, antrean solar terjadi di SPBU di Jalan Provinsi Km 9 terjadi diakibatkan adanya dugaan pengetap BBM jenis solar. Pada dasarnya, SPBU tersebut mendapatkan kuota solar dari Pertamina antara 8 sampai 16 ton per hari.

Sebenarnya kuotanya tidak kurang. Hanya saja penyalurannya tidak adil. Diduga ada pengetap. Padahal kami tidak setiap hari mengisi, sekali mengisi 200 liter itu untuk kebutuhan dua sampai tiga harijelasnya.

Dalam Aksi tersebut, Komunitas Sopir Truk dan PC PMII PPU menyampaikan 4 poin tuntutan, yakni; (1) Stop dan tangkap mafia solar. (2) Stop penyalahgunaan solar subsidi. (3) Ciptakan regulasi yang ramah dan ketat untuk konsumen solar subsidi. (4)Minta pihak keamanan bersikap tegas dan berpihak kepada kepentingan rakyat. (mls/ed/amc)

Baca juga:  G20 - Lokomotif Kebangkitan Pariwisata Tanah Air

Related Articles

Back to top button