AswajaOpiniTelusur

Lupakanlah Cerita Kelabu, Mari Kita Susun Lagi Langkah Baru

Oleh: R.J Warsa*

“Ada bayanganmu di mataku. Dan senyummu membuatku rindu. Bagaimana caranya oh kasihku. Ku ingin jumpa dengan kamu, Bagaimana Caranya?”.

Lirik lagu Masih Ada yang dinyanyikan Dian Pramana Poetra dan Deddy Dhukun, jelas menjadi pemanis kisah. Semua persinggungan ruang dan waktu yang berkaitan antara kita semua dengan Almarhum Andry Dewanto Ahmad, melebur jadi satu dalam bait lagu itu.

Acara khataman Al-Qur’an, tahlil dan doa bersama dilakukan secara daring via Zoom Meeting, untuk mengenang Almarhum Andry Dewanto Ahmad, SH., MH pada Sabtu (31/7/2021) kemarin. Menjadi jawaban mengenai cara semua orang yang ingin berkomunikasi dan menyampaikan kerinduan pada orang baik, dengan perihal yang penuh kasih dan sayang.

Hadir banyak sahabat-sahabati dalam acara tersebut. Nampak muda-mudi, bapak-ibu, om-tante, hingga istri dan anak-anaknya yang nampak tetap tegar dan menganggap perihal hidup dan mati adalah keniscayaan. Semua orang mendukung penuh bagaimana istri Alm yakni Hikmah Bafaqih, agar terus dapat memperjuangkan dan melanjutkan kehidupan dengan buah hati mereka.

Ada wajah Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU KH. Robikin Emhas, Sekjen Aliansi Petani Indonesia (API) Gus Din alias Muhammad Nuruddin, Direktur Program Pascasarjana Universitas Islam Malang (Unisma) Prof. M. Mas’ud Said, KH. Fauzan Alfas.

Selanjutnya ada pula Chief Excecutive Officer Arrahim.id Ahmad Zainul Hamdi, CEO TV9 Nusantara Ahmad Hakim Jayli, Sekjen DPP PKB Hasanuddin Wahid, Mantan Ketua PB PMII 2003-2005 Abdul Malik Haramain, Ketua Fraksi PKB Jatim Fauzan Fuadi, Gus Bagyo Prasasti, Owner Bumbu SIS Siswanto, serta wajah-wajah lainnya.

Masuk pada penggalan lagu berikutnya, “Aku yakin diantara kita. Masih ada cinta yang membara. Bagaimana caranya oh sayangku. Ku ingin juga kau mengerti, bagaimana caranya? Haruskah kuteteskan air mata di pipi”.

Baca juga:  King Arthur "Andry Dewanto Ahmad" & The Three Musketeers

Tentu kita berbicara tentang figur Andry, beserta pengalaman luar biasanya. كيف احصل على فلوس باسرع وقت Berbagai amanah yang pernah diembannya, mulai jadi pengacara yang identik dengan jaket kulit hitam dan motor astrea bututnya. Lantas pernah menjabat sebagai Ketua KPU Kabupaten Malang, Ketua KPU Provinsi Jawa Timur 2010-2014, termasuk jabatan terakhirnya semasa hidup yakni Koordinator Pendamping Provinsi (KPP) di KPW IV Jawa Timur P3MD Kemendesa PDTT.

Namun semua itu tidak membuat Alm andry berubah, menjadi dia yang bukan dia. Ia tetap menjadi Andry Dewanto Ahmad yang cerdas, baik hati, santun, dan tetap selalu berada bersama-sama orang kecil. Keyakinannya makin kuat membulat dan tak lepas prinsip.

Hal yang dengan tegas ditunjukkannya, dalam sebuah potongan video yang ramai diunggah oleh banyak orang. Dengan menggunakan peci hitam, memakai masker, serta kemeja putih. Andry menekankan kata-kata pemuncak, mengenai bagaimana seseorang harus tetap jadi orang baik.

“Mau jadi orang kaya siap, mau jadi orang miskin siap. Mau jadi pejabat siap, jadi rakyat siap. Dalam sempit kita siap, dalam kita luas siap. Punya teman banyak oke, ditinggal teman-teman semua nggak masalah. حصان سباق Istrinya berbakti, yesss. Istrinya nggak berbakti nggak masalah. Kita tetap jadi orang baik,” ujar Wakil Ketua PWNU Jawa Timur ini, dalam potongan video itu.

Masuk penggalan terakhir lagu Masih Ada, “Haruskah kucurahkan segala isi di hati. Oh haruskah kau ku peluk dan tak kulepas lagi. Agar tiada pernah ada kata berpisah. Lupakanlah cerita kelabu. Kita susun lagi langkah baru”. Tapi untuk penggalan lagu terakhir, ada baiknya kita membayangkan Ahmad Dhani pentolan Dewa 19 menyanyikannya.

Baca juga:  Tuan Makdum Ibrahim, Penjelajah Pengganti Kapten Andry

Kesedihan itu masih terlihat jelas saat doa-doa dipanjatkan pada Sang Khalik. Namun perlahan-lahan memudar, menuju perihal tentang melupakan cerita kelabu. Sosok Andry Dewanto Ahmad menjadi penyegar paling dahsyat, dalam kisah bahagia, kisah perjuangan, kisah spiritual, hingga kisah humor yang tertanam dalam pada sahabat-sahabatnya serta adik-adik tingkatnya.

Testimoni pada acara daring tersebut, diserahkan pada CEO TV9 Nusantara Ahmad Hakim Jayli. Berproses di PMII Universitas Brawijaya Malang tahun 1990-an silam. Almarhum bertindak sebagai Ketua Kobra (Komisariat Brawijaya, red), sementara ia menjadi Sekretaris. Andry jadi Ketua PC PMII Malang, dan kali ini Jayli harus pasrah di klasmen tengah memegang BPPC, semacam Badan Litbang di PMII.

“Dia memang matang sejak masih belia, mendahului usianya. Tekanan problematika kehidupan, membuatnya lebih tangguh. Saya banyak belajar darinya. Andry mendalami dan menjiwai sosok Gus Dur, hingga aspek spiritualitas. Sebuah level tertinggi sekaligus mendasar dalam perjalanan kehidupan manusia,” ujarnya.

Seusai testimoni yang menegangkan. Seakan-akan semua yang hadir bak mahasiswa-mahasiswi yang didamprat Kepala Biro Akademik. Akibat tak membayar biaya kuliah per semester, dan diancam tak bisa ikut UAS. Beruntung nafas humor kemudian menyeruak tajam, untuk memberikan efek tertawa bahagia dan dilanjutkan banyolan-banyolan tentang kisah masa lalu.

Seperti kisah seorang kader Andry Dewanto Ahmad, semasa jaman aktivis dulu yang bernama Muhammad. Masa itu sangking ia memuja Almarhum sebagai tokoh idola. Muhammad selalu menyertakan nama Andry dalam setiap perdebatan maupun diskusi, sebagai landasan teori. Dengan kata andalan, “Menurut Andry Dewanto Ahmad…. مباريات يورو 2024 ,”.

“Kenapa Pak Muhammad nama dibelakangnya ada Doang. Itu ketika ia ditanya senior. Siapa namamu? Ia menjawab Muhammad. Lantas ditanyai nama lengkapnya, ia kemudian menjawab Muhammad doang (saja, red). Jadilah namanya disebut seperti itu. Aslinya orang Madura, tinggal di Jakarta. Doang-nya eksportir dari Jakarta,” ungkap Malik Haramain disambut tawa semua orang.

Baca juga:  Pekik Kemerdekaan Berskala Mikro

Andry Dewanto Ahmad memang luar biasa, tidak saja semasa hidupnya. Ketika ia wafat saja, masih membawa manfaat bagi banyak orang-orang di sekitarnya. Bagaimana tidak, usai acara khataman Al-Qur’an, tahlil dan doa bersama. Ia berhasil membuat semua berkumpul, berbincang-bincang, dan membawa suasana duka berubah jadi tawa bahagia.

Tentu beliau sedang tos-tosan dengan Gus Dur diatas sana, sembari melihat mereka-mereka yang di dunia fana begitu erat persahabatannya. Kita-kita di dunia fana ini, sedang ramai menyusun langkah baru. Agar dunia kembali sehat dan semua kembali gembira. Dan tak lupa untuk selalu mengharap berkah dari Allah SWT.

NB: Mengaku sebagai anak angkat dari KH. Saiful Arif, penulis buku “Ilusi Demokrasi”. Mengingat penulis diselamatkan oleh titisan Mas Karebet aka Joko Tingkir itu, ketika nyantri di Averroes Community.

Related Articles

Back to top button