Opini

Makna Filosofi Nasi Tumpeng

Numpeng atau membuat nasi tumpeng adalah ritual yang biasa dilakukan orang jawa untuk memperingati hari-hari yang dianggap spesial. Misalnya memperingati hari kelahiran, selamatan rumah dan semacamnya. Sebagaimana ditulis dalam buku sastrajendra Karangan Setyo Hajar Dewantoro. جدول ونتائج الألعاب الأولمبية لعام 2024

​Tumpeng dimaknai sebagai yen metu kudu mempeng (ketika keluar harus bersungguh-sungguh). Jadi tumpeng merupakan simbol pembelajaran bahwa hidup perlu dijalani dengan kesungguhan, kerja keras dan kerja cerdas.

​Dalam prosesi numpeng, umumnya sebelum memotong ujung nasi tumpeng, diuraikan terlebih dahulu makna perayaan dan pembacaan do’a serta ucapan syukur. Selanjutnya nasi tumpeng dipotong dan diserahkan untuk orang yang dituakan sebagai bentuk penghormatan, baru setelah itu disantap bersama-sama.

​Upacara potong tumpeng ini mengekspresikan rasa terimakasih kepada sang sumber kehidupan sekaligus menjadi pembelajaran tentang kebersamaan dan kerukunan. لعبة روليت Nasi tumpeng biasanya dilengkapi lauk-pauk yang masing-masing memiliki makna tersendiri, yaitu:

  1. Nasi kerucut. Nasi dibentuk menjadi seperti gunung, sebagai simbol dari realitas keberadaan, bahwa keberadaan itu membentuk hierarki yang puncaknya adalah suwung, dan semakin kebawah semakin penuh keragaman. Bentuk gunung juga menyimbolkan bahwa laku hidup untuk meraih kesempurnaan jiwa maupun kesuksesan dalam segala bidang mirip dengan perjalanan mendaki gunung. Hanya dengan tekad kuat dan sikap pantang menyerah, puncak gunung bisa didaki.
  2. Ayam. Ayam dipilih sebagai pelengkap tumpeng adalah ayam jantan yang dimasak utuh (ingkung) dengan bumbu kuning dan diberi areh (kaldu santan yang kental). Ini menjadi simbol pemujaan pada Tuhan dengan kesungguhan (manekung), dengan hati yang jernih (wening), dengan menghubungkan nalar serta rasa sejati. فيلم سباق السيارات
  3. Ikan. Yang biasanya digunakan adalah ikan teri. Umumnya digoreng dengan tepung atau tanpa tepung. Ikan teri hidup di laut dan selalu bergerombol, sehingga menjadi symbol kebersamaan dan kerukunan. Ikan ini juga menjadi simbol ketabahan, keuletan dalam hidup.
  4. Telur rebus. Disajikan dengan kulitnya. Jadi, tidak dipotong dan untuk memakannya harus dikupas terlebih dahulu. Ajaran jawa mengajarkan tata, titi, titis, tatas. Artinya, etos kerja yang baik adalah terencana, teliti, tepat perhitungan, dan tuntas. Telur juga menyadarkan bahwa kita memiliki benih keberadaan yang sama. Kita sama-sama memiliki keagungan sendiri, yang menjadi esensi dari semua benih kehidupan.
  5. Sayur urap. Pelengkap lainnya sayur urap, Sayuran yang digunakan antara lain kangkung, bayam, kacang panjang, toge, kluwih, dengan bumbu parutan kelapa atau urap. Sayuran ini juga memiliki makna-makna yang penting. Bumbu urap berarti urip atau hidup, simbol bahwa manusia sejati adalah manusia yang mampu menghidupi atau bermanfaat bagi sesama.
Baca juga:  Tongkat Literasi Warisan Andi Amir

Related Articles

Back to top button