Saat berinvestasi, pasti setiap orang mengharapkan cuan yang melimpah. Namun hati-hati, jangan gelap mata, pelajari dulu bentuk-bentuk investasi agar tidak terjerat Skema Ponzi. Apa itu?
Mengutip dari halaman resmi OJK, Skema Ponzi adalah bentuk modus investasi palsu, dimana keuntungan dibayarkan pada investor dari uang mereka sendiri ataupun dari uang yang dibayarkan investor berikutnya.
Sederhananya, investasi ini berbentuk perputaran uang dari masing-masing anggotanya kepada investor lama.
Investasi ini mengandalkan suntikan modal investor baru untuk mendanai investor lama. Jika mandek, Skema Ponzi juga ikut bubar.
Kini Skema Ponzi makin banyak macamnya, salah satunya berbentuk investasi bodong. Ada yang berbentuk money game, mengatasnamakan trading, kripto, arisan atau titip uang, dan sebagainya.
Investasi bodong kerap memakan korban, karena banyak orang-orang yang mudah tergiur easy moneydan malas repot.
Padahal, di dunia ini gak ada yang instan. Mau makan mie instan saja perlu dimasak dulu, ya kan?
Nah, agar tidak tergiur dengan investasi bodong, apa yang harus dilakukan?
1. Coba pahami setiap instrumen investasi
Ada pepatah, ‘tak kenal maka tak sayang’, ini juga berlaku saat berinvestasi. Kalau kamu tidak mengenali instrumen investasi yang akan kamu masuki, hati-hati bisa bikin sakit hati dan sakit dompet.
Bayangkan, kamu sudah mencari uang yang susahnya setengah mati, kamu tiba-tiba langsung percaya dengan orang-orang yang menawarkan investasi ‘titip duit’. Bukannya untung, malah buntung!
2. Investasi jangan FOMO atau ikut-ikutan
Banyak orang-orang yang merasa FOMO atau ikut-ikutan dalam berinvestasi, padahal belum mengerti risiko dari setiap instrumen investasi.
Ada teman yang dapet cuan gede dari kripto dan trading, kamu ikut-ikutan. Ada yang menawarkan profit berlipat dalam jangka waktu singkat, kamu sikat.
Pahami lebih dulu dari setiap instrumen investasi, jika sudah paham baru kamu bisa ikut masuk. Ini akan menghindarkan kamu dari investasi pepesan kosong, karena kamu sudah paham bahwa model investasi yang aneh-aneh merupakan ciri penipuan.
3. Jangan mudah tergiur oleh profit yang too good to be true
Salah satu cara penipu yang menawarkan investasi bodong adalah menawarkan profit besar dalam jangka waktu singkat.
Contohnya, setor uang Rp500.000, terus dalam 10 hari menjadi Rp700.000. Setor Rp800.000, menjadi Rp1.200.000, dan seterusnya.
Mereka berdalih bahwa uang tersebut akan diputarkan dengan cara trading, dan diinvestasikan ke usaha lain.
Padahal, coba deh dipikir baik-baik, kalau investasi seperti ini memang benar adanya, harusnya rakyat Indonesia pada kaya-kaya dong, ya?
Hati-hati jika terdengar too good to be true, bisa jadi cuman tipu-tipu!
4. Investasi tersebut sudah terdaftar dan diawasi oleh negara
Cara termudah untuk melihat apakah investasi tersebut aman atau tidak, adalah dengan melihat apakah perusahaan yang menaungi investasi tersebut sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) atau belum.
Jika ada orang yang menawarkan investasi namun tidak terdaftar dalam OJK atau Bappebti, hati-hati ya. Bisa jadi termasuk investasi bodong.
Dengan maraknya investasi bodong, kamu harus bisa jeli dan mampu berpikir kritis untuk tidak mudah mempercayai investasi yang aneh-aneh seperti Skema Ponzi tersebut.