AdvetorialDPRD PROVINSI KALTIM

Masyarakat Makroman Krisis Air Bersih, Nidya Akan Komunikasikan ke Pihak Terkait

banner dprd kaltim

Samarinda, arusmahakam.co – Daerah Griya Makroman krisis jaringan air bersih. Sebanyak ratusan KK terdampak gara-gara tidak adanya saluran air bersih di perumahan tersebut.

Hal ini disampikan Yulianus, warga RT 10 Sambutan. Ia bilang sejauh ini warga menggunakan sistem bergantian untuk mendapatkan air bersih. Pasalnya, cuma ada satu saluran pipa milik warga sepanjang 1 meter untuk memenuhi semua kebutuhan air masyarakat di Griya Makroman Indah

“Jadi cuma ada satu pipa induk sepanjang 1 meter untuk menyalurkan air bersih itu ke 125 KK. Disana itu hanya satu orang yang punya meteran, dari jalan depan sana itu masuk ke dalam cuma 1 meter, terus disambungkan selang ke ratusan KK,” ungkapnya beberapa waktu lalu

“Modelnya itu dipakai bersama-sama dengan sistem bergantian. Maksudnya bergantian itu, penyaluran air bersihnya itu perjam. Misal rumah A mati, rumah B nyala. Rumah B mati, rumah C nyala. Begitu seterusnya, bergantian gitu setiap satu jam,” sambungnya.

Selain keluhan penyaluran air dengan sistem bergantian, masyarakat juga kerap mengeluh soal pembayaran air bersih yang bisa capai hingga 2 kali lipat daripada tagihan normal. Bahkan, invoicenya bisa mencapai hingga Rp400 ribu/KK.

“Tagihannya ada yang sampai Rp400 ribu/KK, mestinya kan kalau normal itu paling tinggi Rp200 ribu/KK. Ini Rp400 ribu/KK dan paling murah itu Rp250 ribu/KK,” terangnya.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Nidya Listiyono berkomitmen akan lebih maksimal lagi untuk bisa membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang menimpa Kota Samarinda.

“Kita akan coba bantu dan komunikasikan dengan pihak-pihak terkait agar persoalan ini segera diatasi. Apalagi masalah air ini kan kebutuhan dasar bagi masyarakat,” tegasnya. (advdprdkaltim/waw)

Baca juga:  Penataan Tepian Mahakam Harus Optimal

Related Articles

Back to top button