Muktamar Tak Hanya Memilih Rais Aam dan Ketum PBNU

Arusmahakam.co, Jakarta – Harapan bagi terselenggaranya Muktamar ke-34 NU yang sesuai aturan disampaikan banyak kalangan. Termasuk Anggota Majelis Tahkim Muktamar ke-34 NU, Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya.

“Amanat penyelenggaraan Muktamar NU itu tidak hanya memilih ketua umum dan rais aam, tapi juga harus memikirkan substansi, seperti masalah keagamaan, sosial, politik, dan ekonomi, yang harus dipikirkan secara mendalam dan lebih serius,” kata Habib Luthfi saat bertemu dengan Ketua Panitia Muktamar ke-34 NU, M. Imam Aziz di Duren Sawit, Jakarta Timur, beberapa waktu berselang.

Karena menurutnya, muktamar merupakan hal monumental yakni menyongsong abad kedua, sehingga muktamar harus betul-betul serius di dalam berpikir substansinya.

Pengasuh Majelis Kanzus Sholawat Pekalongan ini berharap kontestasi kandidat calon Ketua Umum PBNU tidak memunculkan pertikaian yang vulgar dan runcing. Apalagi hingga menimbulkan berbagai polemik di media.

“Apalagi dalam proses pelaksanaan muktamar nanti, berharap tidak ada lagi suara-suara yang membuat muktamar itu menjadi seolah-olah ajang politik saja. Ini adalah organisasi keagamaan dan harus menjunjung tinggi akhlakul karimah,” tegas Habib Luthfi.

Sebelumnya, silaturrahim yang juga diikuti Ketua SC Muhammad Nuh itu, panitia meminta kesediaan Habib Luthfi menjadi anggota Majelis Tahkim Muktamar Ke-34 NU. Ulama yang masuk deretan tokoh muslim berpengaruh di dunia itu menyatakan kesediaannya.

Sementara itu, Ketua Panitia Muktamar NU, M Imam Aziz menyampaikan bahwa pihaknya memohon dukungan kepada Habib Luthfi konser amal yang akan diselenggarakan awal Desember di Jakarta untuk menyukseskan gelaran muktamar.

“Meski begitu, kepastiannya masih akan dirapatkan panitia. Insyaallah akan dilaksanakan pada awal Desember. Beliau bersedia dan sangat senang bisa meramaikan, sehingga muktamar ini tampil dengan ceria. Di samping itu juga akan menyukseskan upaya panitia menggalang dana melalui koin muktamar digital,” pungkasnya. (NU/tim)