Pada suatu hari ada sekawan pemuda dari suku Kutai bernama Uyenk dan Suku Jawa bernama Jono pegi bejalanan ke taman ulin. Sambil jalan bekesahan mengelilingi taman melihati ada urang jogging mengelilingi taman ketika di tikungan saking tajam dan lajunya urang itu jogging sekalinya teplecok rebah ke aspal Uyenk dan Jono ini ada insiatif untuk bantu :
Uyenk : Jo, ada kanak jogging rebah di aspal itu
Jono : Iyo mas, kasihan eee
Mereka pun mehampirinya
Uyenk : napa wak bebaring disitu
Korban : teplecok lopat ndik dapat jalan
Uyenk : Jo, etam bantui awak sikut yoh (sambil bantu korban berdiri)
Jono : Yang bener mas di sikut (bingung)
Uyenk : Iya Jo Sikut
Dengan semangat tanpa ragu-ragu Jono langsung men sikut korban
Jono : Siap mas sini tak sikut, . . . dubrak sampai korban terjatuh kembali ke aspal
Uyenk : waaaadaaak (kaget) apa-apaan awak jo
Korban : ooolopat tempak gigiku mek (emosi)
Wkwkwkwkwk
Pada akhirnya lainnya nolong malah nambahi penyakit korban, dalam Bahasa Kutai Sikut bearti (Mengendong), sedangkan dalam Bahasa Jawa Sikut berarti (dipukul pakai sikut tangan).