Kemarin aku bertemu anak muda ganteng, cerdas, santun. Dia rupanya tertarik dengan gerakan perdamaian dan cinta. Kami berbincang panjang tentang situasi negeri ini hari ini yang mencemaskan dan apa yang harus atau sebaiknya dilakukan bersama. Ada satu kata yang dia ucapkan. Kata ini sangat krusial. Ialah “paranoid”. Apakah maknanya ?. Dia menjelaskan:
Paranoid adalah pikiran dan perasaan seolah-olah anda terancam dan dalam bahaya, meskipun tidak ada bukti mengenai bahaya dan ancaman itu. Dia merasa seolah-olah ada hantu di mana-mana.
Penderita gangguan ini meyakini hal-hal yang tidak nyata atau tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Walau sudah terbukti bahwa apa yang diyakini penderita berbeda dengan kenyataan, penderita paranoid tetap berpegang teguh pada pemikirannya. Sudah dibilang di sini tidak ada hantu atau genderowo, dia bilang ada dan berkeliaran.
Refleksi yang dapat dilihat pada penderita paranoid ini antara lain mudah menyalahkan dan menuduh orang lain sebagai penyebab penderitaannya. Dia selalu curiga kepada orang lain yg tidak sejalan dengan dirinya. Bila dia membenci seseorang, maka segala hal yang membuat dirinya menderita atau bahkan adanya bencana/malapetaka yg terjadi di sekitarnya akan dituduhkan kepada orang yg dibenci itu.
Orang paranoid sesungguhnya orang yang hari-harinya sangat menderita.
“Hari ini tampaknya makin banyak orang yang menderita paranoid, ya?” kataku. Kami tertawa-tawa saja.
Salah seorang bertanya : apa bahasa Arabnya Paranoid?. Mungkin “Maridh bi Junun”. He he