Arusmahakam.co, Samarinda – Selama ini rupanya hasil produk petani lokal Samarinda masih belum dimanfaatkan maksimal. Padahal hasil panen petani lokal ini diyakini dapat menekan laju inflasi di Kota Tepian. Terutama saat momen menjelang Idulfitri atau hari besar lainnya yang kerap harga kebutuhan pokok melambung tinggi.
Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Shania Rizky Amalia mengatakan, saat perayaan hari besar agama tak jarang diktemui kondisi melambungnya harga bahan pokok. Komoditas seperti cabai, bawang, beras dan telur kerap melambung tinggi. Bahkan kondisi itu sudah dianggap biasa bagi sebagian warga Samarinda. “Sementara hal tersebut sebenarnya bisa diantisipasi jika langkah penanganannya tepat,” ujar Shania.
Salah satu upaya yang menurutnya bisa diambil Pemkot Samarinda adalah memberdayakan hasil panen petani lokal. Selama ini perihal tersebut masih jauh dari kata maksimal. Bahkan nyaris tidak diberdayakan sama sekali. Langkah menggelar pasar murah yang dinilai cukup bagus pun kerap melupakan hasil petani lokal. “Sementara masih banyak petani lokal yang masih kebingungan menjual hasil panennya,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, ada baiknya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait bisa mendata petani lokal lebih detail. Mulai dari sebaran petani, luasan lahan hingga apa saja hasil panen petani. Sehingga bisa diambil kebijakan dalam pemanfaatan hasil panen dengan tepat. “Sekaligus bisa menjadi cara untuk mengurangi ketergantungan pasokan dari daerah lain,” tegasnya.
Dengan begitu, politikus Demokrat ini yakin inflasi musiman menjelang hari besar keagamaan bisa dikendalikan. Warga pun bisa lebih tenang dan tidak terjadi kepanikan dalam saat berbelanja bahan kebutuhan pokok. “Jadi hasil panen petani lokal bisa dibeli pemerintah untuk kemudian dijual di pasar murah. Lebih tepat sasaran juga jika begitu,” tandasnya. (adv/bct)