Perilaku Toxic pada Diri Sendiri

Tanpa disadari, terkadang yang bikin susah dan mempersulit diri kita adalah bukan orang lain, namun diri sendiri.

Nah, perilaku melawan dan meragukan diri sendiri ini biasa disebut sabotase diri atau self sabotage. Hati-hati jika diteruskan, maka self sabotage bisa berdampak pada hidup hingga kesehatan mental.

Mengenal self sabotage

Self sabotage atau sabotase diri mengacu pada pola pikir dan perilaku negatif yang mencegah kamu melakukan sesuatu yang ingin kamu lakukan. Sebenarnya kamu mampu melakukannya, namun tiba-tiba kamu ragu akan kemampuan dirimu sendiri.

Menurut seorang psikolog bernama Jeffrey Bernstein, perilaku self sabotage ini sering terjadi dan dilakukan secara tanpa sadar.

Seseorang terjebak dalam perilaku self sabotagedikarenakan kurangnya problem solving dalam diri. Memang dibutuhkan kesadaran dari dalam diri untuk keluar dari kebiasaan sabotase diri demi hidup yang bahagia.

Apa yang membuat seseorang melakukan self sabotage?

1. Perasaan rendah diri

Hati-hati untuk menanamkan pola pikir dalam hidup, karena akan mempengaruhi mental dan tindakan.

Jika kamu berpikir ‘saya tidak bisa’, ‘saya pemalu’, dan berbagai pikiran negatif lainnya, mindset ini akan terus berlanjut dan terpatri dalam diri, sehingga kamu tidak percaya pada diri sendiri.

2. Dihantui rasa gagal

Ketika kamu pernah gagal sebelumnya, atau mungkin kamu terlalu overthinking akan kegagalan yang belum terjadi, dan ini membuatmu ragu untuk melakukan sesuatu, ini juga termasuk sabotase diri yang tidak baik bagi dirimu.

3. Mengalami trauma di masa lalu

Mungkin dulu kamu pernah mengalami suatu penolakan dan pengabaian yang dilakukan orang lain terhadapmu. Ini yang membuatmu tidak percaya diri untuk melakukan sesuatu.

Sabotase diri dilakukan sebagai upaya melindungi diri demi menghindari penolakan dan pengabaian lebih lanjut.

Tanda seseorang melakukan self sabotage

1. Terlalu keras pada diri sendiri

Ada pepatah “Don’t be so hard on yourself” itu benar adanya dan sangat berpengaruh pada kesehatan mental. Mengerjakan sesuatu dengan maksimal memang baik, namun jangan sampai memaksakan diri untuk menjadi sempurna.

Karena hal ini sangat melelahkan, dan jika merasa hasilnya tidak maksimal atau tidak sesuai ekspektasi, kamu akan menyalahkan diri sendiri dan menilai bahwa kamu tidak kompeten melakukan hal tersebut.

2. Sering menunda-nunda pekerjaan atau tugas

Sebenarnya sebuah tugas atau pekerjaan bisa dikerjakan dengan cepat. Namun tanpa alasan yang jelas, kamu memilih untuk menghindarinya dan menundanya.

Nah, perilaku ini juga termasuk sabotase diri, lho. Familiar? Mungkin kamu sering melakukannya? will ivermectin hurt my dog

Menunda pekerjaan dan bermalas-malasan sehingga tidak memiliki waktu maksimal saat mengerjakannya sangat tidak baik. Ada beberapa hal yang menyebabkan kamu sering melakukan prokrastinasi atau menunda pekerjaan, seperti:

– Meragukan kemampuan diri sendiri

– Kewalahan atau overwhelming dengan tugas yang ada

– Sulit untuk membagi waktu dalam mengerjakan

3. Tetap bertahan pada hubungan toksik

Tidak hanya dalam kehidupan pekerjaan, sabotase diri juga bisa terjadi pada hubungan percintaan maupun pertemanan.

Kamu sadar bahwa dia sering menyakitimu baik fisik maupun mental, namun kamu tetap bertahan karena berharap kelak dia akan berubah. how to use ivermectin tablets 12mg

Jika kamu merasa sering melakukan hal ini, segera sadar karena sabotase diri bisa berdampak negatif untuk kehidupanmu. Penuhi hidup dengan pengaruh dari lingkungan yang positif, ya! ivermectin indication (Aily)