InternasionalNews

Persahabatan Paling Hebat di Italia

Arusmahakam.co, Inggris – Roberto Mancini dan Gianluca Vialli adalah persahabatan hebat yang menginspirasi Italia. Mereka begitu dekat sejak 40 tahun lalu, bahkan mereka berdua bisa saja menjadi juara Eropa 2020 secara bersama-sama. Satu bertindak sebagai pelatih Timnas Italia, sementara satunya Ketua Delegasi timnas Italia di Euro 2020.

Gianluca Vialli lahir di wilayah Lombardy di Italia utara, Luca muda tumbuh dikelilingi oleh kemewahan dan disebut rumah Castello di Belgioioso dengan 60 kamar. Sekitar lima bulan kemudian berjarak 250 mil ke selatan, Roberto Mancini lahir dari keluarga Katolik yang taat di kota kuno Jesi.

Walau memiliki latar belakang yang berbeda, tetapi mereka berdua memiliki kecintaan pada sepak bola sejak dini. Usia sembilan tahun, Vialli mulai melakukan perjalanan 45 menit dari rumahnya ke tim amatir lokal AS Pizzighettone. Di selatan, Mancini juga mengambil langkah pertamanya dalam permainan. Pada usia enam tahun, dia mulai bermain, dan membintangi Aurora Jesi sebuah tim lokal disana.

Meskipun Vialli mungkin terlambat berkembang, namun potensi Mancini untuk mencapai puncak tidak pernah diragukan. Walau beberapa tawaran datang dari beberapa klub raksasa Italia, termasuk Milan. Mancini memutuskan menandatangani kontrak dengan Bologna pada usia 13 tahun. Sementara Vialli bermain untuk tim muda amatirnya Cremonese, yang saat itu merupakan tim Serie C. Vialli membuat penampilan Serie C pertamanya di usia 16 tahun. Dan Mancini segera menyusul, pada 13 September 1981, masih tiga bulan sebelum ulang tahunnya yang ke-17, ia bermain di Serie A untuk pertama kalinya.

Musim yang luar biasa diikuti ketika anak muda itu mencetak sembilan gol dalam 30 penampilan, menandai dia sebagai salah satu bintang muda sepakbola terpanas Italia. Dengan klub-klub besar yang mencoba merayunya, Sampdoria akhirnya mendapatkan tanda tangannya. Didanai oleh Paolo Mantovani yang ambisius dan kaya, klub ini mendatangkan banyak talenta asing. Trevor Francis dan Liam Brady bergabung dengan tim pada musim panas yang sama dengan Mancini, lantas Graeme Souness tiba dua tahun kemudian.

Baca juga:  KEMBALI BEROPERASI, RSI BUKA REKRUTMEN NAKES

Setelah empat tahun memimpin lini depan di Cremonese, selama waktu itu klub naik dari Serie C ke papan atas, Vialli menarik minat dari seluruh klub di Italia, terutama setelah pemain berusia 19 tahun itu selesai sebagai pencetak gol terbanyak Cremonese dan membawanya promosi ke Serie A.

Mancini dan Vialli sudah mulai terikat jauh dari sepak bola klub di Italia tim U-21. Mancini berulang kali membujuk Vialli untuk bergabung dengannya di Sampdoria, dan itu berhasil. Vialli memilih untuk bergabung dengan Mancini dan proyek yang sangat ambisius di Sampdoria pada tahun 1984.

Di musim pertama mereka sebagai kemitraan reguler, Sampdoria finis keempat di liga dan memenangkan Coppa Italia untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka. Pemain berusia 20 tahun itu mencetak kedua gol di leg kedua final melawan pertahanan Milan yang dipimpin oleh Franco Baresi yang hebat pada masanya.

Pasangan ini benar-benar mulai berkembang ketika Vujadin Boskov yang periang mengambil alih sebagai manajer pada awal 1986-1987. Kepergian Souness dan Francis pada akhir musim sebelumnya, membuat Mancini dan Vialli menjadi titik fokus utama tim yang tak terbantahkan.

Dengan pasangan yang sekarang disebut sebagai “kembar tujuan” di depan, Sampdoria melanjutkan perjalanan yang luar biasa. Kemenangan berturut-turut di Coppa Italia pada tahun 1988 dan 1989 diikuti dengan kemenangan di Piala Winners pada tahun 1990. Ada lebih banyak lagi yang akan datang setahun kemudian ketika Sampdoria meraih scudetto pertama mereka pada 1990-1991.

“Kami memiliki hubungan yang jauh melampaui persahabatan,” kata Mancini tentang Vialli. “Dia seperti saudara bagiku.” Dan Vialli tidak kalah memuji Mancini, dengan mengatakan, “Roberto telah menjadi pahlawan saya sejak saya berusia 14 tahun,” ungkapnya.

Baca juga:  Whatsapp akan Meluncurkan Komunitas, Batasi Batas Penerusan Pesan

Mancini dan Vialli melakukan banyak hal untuk membentuk sepak bola Italia pada 1980-an dan 1990-an. how fast does ivermectin work on guinea pigs Kini keduanya berharap hubungan istimewa mereka bisa menjadi katalis untuk mengembalikan tim nasional ke kejayaan sebelumnya.

Apa pun yang terjadi di Wembley pada Minggu malam nanti (Senin dini hari, waktu Indonesia). when was ivermectin developed Kisah persahabatan mereka dan pemahaman telepati keduanya dipinggir lapangan untuk menggelorakan semangat juang gladiator Italia. Jelas memberi kita semua sesuatu untuk dirayakan. can we use ivermectin daily (jun)

Related Articles

Back to top button