Arusmahakam.co, Tenggarong – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kutai Kartanegara (Kukar) melaksanakan rangkaian kegiatan dalam rangka Hari lahir (Harlah) PMII yang ke-62 tahun, puncak kegiatan di gedung Nahdlatul Ulaman (NU) Kukar dengan tema “Transformasi Gerakan Merawat Peradaban” Pada Minggu (17/4).
Dalam sambutannya Ketua PMII Kukar Andika Anugrah Sandi mengatakan bahwa ini merupakan wadah berevaluasi dan kita juga harus siap dalam menhadapi perkembangan jaman. ترتيب البوكر
“Dalam peringatan harlah ini adalah tempat kita menrefleksi gerakan organisasi kita secara Nasional pada umumnya serta di kukar khususnya dan kita yang ada di daerah harus siap menghadapi perkembangan jaman yang hari ini sudah menuju 5.0 sebagai mewujud transformasi gerakan kita”. اللاعب كريستيانو رونالدو ungkapnya
“Rangkaian Harlah kali ini dilakasanakan dari tanggal 15-17 April dimana pada tanggal 15 april kemarin kita membagikan takjil kepada pengguna jalan di sekitaran tenggarong, pada hari puncak ini buka bersama, Tarawih bersama dan Mauidzotul Hasanah serta pemotongan tumpeng yang dihadiri oleh seluruh anggota, kader dan alumni PMII Kukar yang bisa hadir” Tambahnya
Lebih lanjut Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) yang diwakilkan oleh Ahmad Ali Wakil Sekretaris PCNU Kukar mengatakan bahwa merujuk tema harlah yang ada sejak dulu kita ini sudah menjadi bentengnya peradaban di Indonesia.
“Kalau kita melihat sejarah dari dulu hingga sekarang kita ini (Nadlatul Ulama) merupakan benteng peradaban yang ada dinegara kita Indonesia karena hanya satu-satunya Negara yang punya banyak keberagaman dengan merawat perbedaan ini merupakan sebuah sunatullah yang tidak bisa dirubah”. Jelasnya
Dalam Mauidzotul Hasanah yang di sampaikan oleh KH. Slamet Basuki memaparkan agar kita mentresing kembali sejarah 62 tahun silam sebagai bahan refleksi kita
“Harlah itu merupakan wadah untuk kita merefleksikan kembali organisasi kita khususnya PMII harus mentresing kembali bahwa PMII yang merupakan anak kandung dari NU ini, tidak lahir bagitu saja atau bukan hanya ecek-ecek ada peristiwa besar lahirnya PMII pada masa itu yang tidak di dapatkan oleh kelahiranya organisasi lainnyan, PMII ini meruparakan organisasi kaderisasi yang nantikan akan mengantikan sebagai tali estafat di NU jadi sebagai kader anak mudanya NU ini harus digembleng dengan matang dimana dari sejarahnya lahirnya PMII ini menunjukan bahwa PMII itu harus jadi Ayam Sabung bukan Ayam Sayur, yang mana Kader PMII harus siap bertarung dalam setiap perubahan jaman sebagai ayam sabung bukan ayam sayur yang disembilih lalu dimasak diiringi dengan gelak tawa dari hadirin”. Paparnya
Kiayi Slamet juga menerangkan bahwa untuk refleksi itu bukan hanya dilakukan setahun sekali tapi setiap hari
“Dalam refleksi itu tidak hanya dilakukan dalam setahun sekali kalau bisa setiap hari, hari ini apa yang kita lakukan dan kita evaluasi sebelum tidur dan pagi bangun tidur kita yang rencana secara sistematis kita mau ngapai aja hari ini sampai malam begitu lagi kita evaluasi begitu seterusnya, karena waktu itu pedang yang suatu saat bisa membunuh kita”. Terangnya.
Dalam peringatan hari puncak peringatan harlah PMII ini nampak hadir juga Wakil Ketua PCNU Kukar Ustadz Roji’i, ST, Ketua IKA PMII Kukar Upa Permana, SE.M.Si, Ketua Majelis Pembina Cabang PMII Kukar H. العب روليت Rakhmadha, SE.M.Si, Ketua Komisi Pemilihan Umum Kukar Purnomo, Komsioner Bawaslu Teguh Wibowo dan Sekretaris Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa Hendra, SH. (adm/dpi/amc)