POPDA KALTIM KE – XVI PASER RESMI BERAKHIR, AJI ALI HUSNI: HASIL POPDA XVI KITA JADIKAN EVALUASI

Kabupaten Kukar Tempati urutan ketiga Dengan 37 Emas, 44 Perak dan 57 Perunggu setelah Samarinda dan Balikpapan.

arusmahakam.co, Tenggarong, Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) XVI di Kabupaten Paser resmi berakhir pada Jumat (28/10/2022).  Sebanyak 275 atlet kontingen dari Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tampil apik dengan  menempati urutan ketiga setelah Samarinda dan Balikpapan, dengan perolehan medali 37 emas, 44 perak, dan 57 medali perunggu.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kukar Aji Ali Husni, menyampaikan bahwa meskipun tak sepenuhnya sesuai target, namun tetap membanggakan. Secara keseluruhan, dari hasil kerja keras para atlet pelajar Kukar di 20 cabang olahraga (cabor), Kukar menempati urutan ketiga setelah Samarinda dan Balikpapan.

“Kita memang memang berharap, beberapa cabor menguasai, mendapatkan medali emas, ternyata di luar prediksi.  Kemudian beberapa cabor yang tidak ditargetkan mendapatkan emas, justru dapat,” ungkap Ali.

Menurutnya, ketidaksesuaian dengan target dari hasil yang diperoleh dalam pertandingan merupakan hal biasa dalam olahraga, terlebih masing-masing daerah yang terlibat sama-sama bertekad menjadi juara. Maka dari itu para atlet juga tetap mendapat apresiasi dari daerah berupa bonus pertandingan.

“Seperti itu lah olahraga. Setiap daerah pasti mempersiapkan, memiliki target yang sama tinggi. Dunia olahraga itu hal yang biasa,” tutur Aji Ali Husni.

Diungkapkannya pula, keberhasilan atlet dalam bertanding, sebenarnya juga bergantung pada strategi di lapangan. Strategi pelatih dan manajer di lapangan dalam menentukan setiap mata lomba yang diikuti memang perlu strategi.

“Kita perlu kembali duduk bersama untuk even yang akan datang, khususnya juga di Porprov (Pekan Olahraga Provinsi ketujuh di Berau, red). Kami akan diskusikan dengan teman KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia di Kukar, red),” kata ali

Jika tidak dievaluasi, lanjut dia, maka bisa salah strategi dalam penempatan atlet pada mata lomba yang diikuti. Kesalahan dalam memilih strategi tentu akan berdampak pada kegagalan atlet dalam memperoleh medali sebagaimana yang ditargetkan.

“Alhamdulillah kita tetap di posisi ketiga, bisa sudah mulai menggeser tuan rumah. Bagi kita, ini kemajuan,” Tutup Ali. (adv/az/DisporaKukar)