Arusmahakam.co, Samarinda – Sistem pengangkutan sampah di Samarinda rupanya masih banyak persoalan. Terutama dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) menuju ke Tempang Pemrosesan Akhir (TPA) kerap tidak lancar terangkut. Seperti yang terjadi di kelurahan Tanah Merah sampah masih sering menumpuk hingga berhari-hari.
Persoalan tersebut terungkap pada reses anggota DPRD Samarinda, Joko Wiratno di Kelurahan Tanah Merah, Samarinda Utara Mei lalu. Pada agenda serap aspirasi tersebut warga mengeluhkan jika sampah kerap tidak terangkut. Sementara iuran pungutan sampah masih tetap ditagihkan kepada warga tiap bulannya. “Jadi saya rasa ini perlu ditinjau ulang, karena warga merasa sudah rutin membayar iuran sampah,” ujar Joko, kepada media ini.
Ia memastikan, berkaitan dengan masalah ini akan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda. Agar mendapat penjelasan mengenai sistem pengangkutan sampah, khususnya untuk di kelurahan Tanah Merah. “Mungkin perlu jadi perhatian instansi terkait, khususnya DLH agar bisa memastikan sistem pengangkutan sampah,” imbuhnya.
Kemudian ia juga meminta kepada pihak kelurahan dan kecamatan untuk bisa memperhatikan kondisi lingkungan mereka. Sebab menurutnya mengenai persoalan ini bisa diselesaikan dengan cepat jika pihak kelurahan dan kecamatan memperhatikan kondisi lingkungan mereka. “Kelurahan atau kecamatan juga bisa memperingatkan warga untuk bisa mengatur waktu membuang sampah. Agar tumpukan tidak terjadi,” papar politikus PAN ini.
Selain itu, untuk di Kelurahan Tanah Merah, warga juga mengusulkan ada semenisasi lahan parkir pemakaman. Terkait masalah ini, ia meminta agar warga bisa memanfaatkan program probebaya yang turun kepada tiap RT. “Mungkin beberapa RT bisa memakai dana Probebaya dari Pemkot Samarinda. Sehingga bisa terlaksana secepatnya, tanpa harus menunggu APBD dari pemkot,” tandasnya. (adv/bct)