Tingkatkan Partisipasi Pemilih dengan Gandeng Gen Z

Arusmahakam.co, Samarinda – Pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang harus meningkatkan partisipasi pemilih dibanding sebelumnya. Salah satu yang perlu dirangkul untuk ikut berpartisipasi pada pesta demokrasi tersebut adalah pemilih pemula.

Anggota Komisi I DPRD Samarinda, Joni Sinatra Ginting mengatakan, pemilih pemula saat ini rerata masuk dalam kelompok gen Z. Atau generasi yang lahir tahun 1997 hingga awal 2000-an, dan akrab dengan teknologi informasi. “Harapannya bisa ikut dirangkul untuk partisipasi dalam pemilu mendatang,” ujar Joni.

Namun Joni menjelaskan, memang perlu ada langkah khusus untuk menggaet pemilih pemula ini. Lantaran ketergantungan mereka terhadap teknologi informasi. Sehingga pengetahuan terkait pemilu dan upaya peningkatan partisipasinya tentu berbeda pula. “Jadi ada pendekatan yang berbeda untuk gen Z ini bisa ikut terlibat dalam pemilu,” tuturnya.

Maka ia mengingatkan kepada instansi yang berkaitan dengan pemilu bisa memperhatikan kondisi ini. Baik itu Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Metode dan cara sosialisasi harus disesuaikan dengan gen Z. Bahkan menurutnya meminta masukan dan gagasan dari perwakilan generasi muda juga harus dilakukan.

“Pemilih pemula ini memang gampang-gampang susah, karena mereka lebih banyak ke-gadget jadi sistemnya sederhana saja. Mulai saja kampanye menggunakan teknologi yang ada,” jelasnya.

Kenapa peranan generasi muda ini begitu penting menurut Joni. Sebab sebagai generasi penerus maka bisa mendorong pembangunan demokrasi melalui pemilu ada pada mereka. Selain itu, dari data yang didapat Joni, pemilih terbesar ada pada kelompok ini. “Pemilih terbesar ternyata gen Z, ada sekitar 33 persen,” ungkap Politikus Demokrat ini.

Sehingga ia berharap generasi muda agar tidak golput dalam semua tahapan pemilu 2024 mendatang. Lantaran pemilu ini juga bisa menjadi saranan pendidikan politik bagi generasi muda. “Jadi jangan sampai gen Z apatis atau acuh terhadap politik,” tutupnya. (adv/bct)