Tote Bag, Antara Menjadi Solusi atau Masalah Baru Bagi Lingkungan

Oleh : Neo

Indonesia telah membatasi penggunaan plastik sekali pakai. Terutama di untuk jenis kantong belanja di minimarket di beberapa daerah.

Kita diwajibkan membawa kantong belanja sendiri. Biasanya kita akan menyiapkan tote bag.

Tapi, masalahnya, kita sering lupa bawa. Akhirnya, kita harus beli lagi yang baru.

Belum lagi ditambah tote bag yang kita dapat kalau kita belanja barang. Kita juga sering tergoda untuk membeli tote bag karena gambarnya yang lucu.

Akhirnya, tote bag pun semakin banyak dan numpuk di rumah. Kita membuat sampah baru.

Lalu, apakah tote bag menjadi solusi untuk bumi atau justru sebaliknya, malah menambah masalah baru.

Tote Bag sebagai Masalah Baru

Kebanyakan tote bag terbuat dari spunbond, katun, kanvas hingga polyester. Semua material tersebut punya karakteristiknya sendiri dalam proses daur ulang atau penguraian.

Dikutip dari The Atlantic, pada tahun 2008, UK Environment Agency menerbitkan studi tentang berbagai tas belanja mulai kertas, plastik, kanvas, dan polipropilena daur ulang.

Kantong plastik konvensional yang terbuat dari polietilen densitas tinggi memiliki dampak lingkungan per penggunaan terkecil dari semua yang diuji.

Sedangkan tote bag dari katun menunjukkan potensi pemanasan global tertinggi dan paling parah. Karena membutuhkan lebih banyak sumber daya untuk produksi dan distribusi.

Dilansir dari New York Times, tas katun organik perlu digunakan 20.000 kali untuk mengimbangi dampak keseluruhan produksinya. مكان اليورو 2023

Itu setara dengan penggunaan sehari-hari selama 54 tahun hanya untuk satu tas. Sebagian besar pewarna yang digunakan untuk mencetak gambar berbahan dasar PVC yang gak bisa didaur ulang. لاعب ابراهيموفيتش

Belum lagi ketika daur ulang tekstil di pabrik. Mengubah kain lama menjadi baru hampir menghabiskan energi seperti membuatnya pertama kali. Terutama jejak karbonnya.

Ditambah, seperti halnya fast fashion, banyak tote bagyang diproduksi secara massal. Sehingga rentan terhadap sistem kerja paksa.

Kesadaran Diri adalah Solusi

Selain plastik, sampah tekstil juga menjadi masalah lingkungan. Zero Waste Indonesia menemukan banyak sampah tekstil di laut. Itulah mengapa sampah tekstil juga harus mendapat perhatian.

Kebijakan pengurangan plastik sekali pakai bertujuan baik. Tapi pada prakteknya justru agak meleset. Sampah kantong plastik berkurang, tapi sampah tekstil dari tas belanja makin bertambah.

Hal ini dikarenakan setiap individu hanya melakukan perintah dan menjalankan kebijakan. Tapi belum sepenuhnya menyadari tujuan dan dampaknya. سرعة سيارات الرالي

Untuk benar-benar membuat kebijakan ini berhasil, setiap individu harus punya kesadaran dan tanggung jawab. Selalu siapkan tote bag di tas.

Jangan menambah tote bag baru kalau sudah punya beberapa buah. Kalau kamu punya banyak, sumbangkan sebagian untuk orang yang gak punya.

Supaya lebih bermanfaat dan gak berakhir di tempat sampah seperti kantong plastik. Yuk, tingkatkan kesadaran demi lingkungan yang lebih baik, untuk hari ini dan masa depan bersama!