Arusmahakam.co, Kutim – Pemkab Kutai Timur (Kutim) tengah membuat ikon baru bagi Sangatta Utara. Truk Heavy Duty (HD) akan dipajang menjadi monumen dan ikon baru Sangatta Utara. Bahkan digadang-gadang bakal menjadi lokasi wisata baru warga.
Truk Liebher T 282 itu punya dimensi yang cukup besar. Memiliki panjang 14,5 meter, lebar 7,8 meter serta tinggi mencapai 7,4 meter. Maka proses pemindahannya harus dilakukan dengan cara dibongkar seluruh materialnya untuk kemudian dirakit kembali.
Lokasi yang disiapkan Pemkab Kutim adalah Taman Bukit Pandang di Kompleks Perkantoran Bukit Pelangi. Lokasi ini dinilai paling aman dan kuat untuk menerima beban 237 ton dari kendaraan tersebut.
Awalnya direncanakan ditaruh di Polder Ilham Maulana Sangatta. Namun setelah dilakukan kajian, ternyata tanahnya tidak cocok. Tidak ada penopang kuat hingga 30 meter ke dalam tanah. Hal ini yang membuat pilihannya berpindah ke Taman Bukti Pandang, di Komplek Perkantoran Bukit Pelangi. “Sementara di sini sudah dikaji pula bahwa kekuatan tanahnya mencukupi,” ucap Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang.
Kemudian proses izin untuk membuat monumen tambang ini juga tidak mudah. Bahkan rencana ini sudah mencuat mulai 2017 lalu. Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Kutim bersama pemkab yang menggagasnya.
Meminta izin Truk HD dipakai menjadi ikon monumen itu harus mendapat restu dari Presiden RI, Jokowi terlebih dahulu. Sebab, truk tersebut rupanya merupakan aset negara yang nilainya di atas Rp 40 miliar. “Jadi mesti mendapat tanda tangan presiden. Dan baru didapat pada 2021 kemarin serta sudah ada serah terima kepada daerah,” katanya.
Saat ini truk yang diklaim terbesar di dunia itu sedang dalam proses perakitan. Karena proses pemindahannya dilakukan dengan memisahkan tiap material truk seberat 237 ton itu. Pada Senin (31/1/2022) sore seluruh material sudah berada di Taman Bukit Pandang. Maka tinggal merakitnya kembali yang diperkirakan membutuhkan waktu 40 hari.
Sementara itu Manager External Relation PT KPC, Yordhen Ampung mengatakan, pihaknya selalu ingin membantu Pemkab Kutim. Upaya membuat ikon tambang ini juga jadi cara pemerintah untuk menciptakan potensi wisata bagi warga. “Apalagi tidak semua orang bis amasuk tambang. Sementara semua orang kenal Sangatta adalah kota tambang. Makanya salah satu alat besar yang ada kami bawa keluar,” ucap Yordhen. (csr)