UPTD PPA SAMARINDA UTAMAKAN PENDAMPINGAN PSIKOLOGIS

Bagi Mereka Yang Mengalami Kekerasan Seksual. Tak Dapat Dipungkiri Mereka Akan Mendapat Trauma Atas Kejadian Tersebut.

arusmahakan.co, Samarinda – Tangani korban kekerasan seksual tidak boleh sembarangan. Pendekatan psikologis dianggap sebagai cara yang tepat untuk memulihkan kondisi kejiwaan korban.

Hal itu disampaikan oleh Pejabat Fungsional Koordinator Penanganan Kasus Anak di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) Samarinda, Sahidin Ahmad. Bahkan, korban kekerasan seksual yang juga merupakan anak berkebutuhan khusus (ABK) juga pernah ditangani.

“Di UPTD PPA kan kami juga ada psikolog. Jadi semua korban-korban, kami rehab semua. Di sini kan teknisnya, kami ada pendampingan psikologis,” ucap Sahidin.

Pendampingan terhadap korban juga sangat penting. Apalagi bagi mereka yang mengalami kekerasan seksual. Tak dapat dipungkiri mereka akan mendapat trauma atas kejadian tersebut. Apalagi untuk korban kekerasan seksual yang anak-anak, kebanyakan dari mereka sudah putus asa.

“Mereka merasa tidak punya harapan. Kalau tidak ada pendampingan, mereka kemungkinan bisa bunuh diri atau ketika sudah dewasa akan terjun ke prostitusi,” lanjutnya.

Oleh sebab itu, pihaknya selalu berupaya untuk meyakinkan korban-korban anak itu untuk merajut kembali kehidupan dan mengatur masa depannya. Sekaligus mendorong korban untuk meraih cita-cita yang diinginkan.

“Untuk memberikan pendampingan psikologis ke korban, keluarga korban juga harus terbuka. Orangtua dan keluarga itu harus mendukung. Jadi bisa sejalan,” beber Sahidin.

Biasanya ketika menangani 1 kasus, pendampingan tak sekadar diberikan ke korban. Namun ke keluarganya juga. Khususnya orangtua yang turut mengalami stres atas kasus yang dihadapi anaknya. Semua pendampingan itu pun diberikan secara gratis dari UPTD PPA Samarinda. (adv/bos/DKP3A)